BANYUWANGI, FaktualNews,co – Perum Bulog Cabang Banyuwangi terus lakukan penyerapan hasil pertanian. Dalam 9 bulan, terjadi peningkatan serapan gabah hingga 120 persen.
Penyerapan tersebut dilakukan mulai Januari hingga September 2021 yang telah mencapai 17 ribu ton.
Kepala Bulog Sub Divre Banyuwangi Jusri Pakke mengatakan, tahun ini Bulog menyerap dengan skala besar hasil pertanian Banyuwangi.
“Kita lakukan secara besar besaran, dari 17 ribu ton terjadi peningkatan 120 persen, dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun lalu dan sebelum pandemi kita hanya menyerap 8 ribu ton,” terang Jusri, Senin (27/9/2021).
Jusri menjelaskan, hal tersebut dikarenakan kualitas gabah hasil petani di Banyuwangi tahun ini membaik,
“Itu karena pola tanam yang berubah, kondisi cuaca tahun ini juga baik, dan banyak petani mitra kami yang menjual hasil pertaniannya ke Bulog, sehingga penyerapan kita tinggi,” terangnya.
Jusri menyebut, untuk harga pembelian beras kualitas medium, Bulog memasang harga Rp 8.300 per kilogram. Sesuai harga yang ditetapkan pemerintah.
Sementara untuk beras kualitas premium yang akan dipasok ke pasar komersial dibeli mulai dari harga Rp 9.300 hingga Rp 9.500, tergantung kualitas dan penawaran.
“Secara umum stok pangan kita cukup sampai tahun depan, karena ada sekitar 22 ribu ton serapan tahun lalu hingga sekarang,” bebernya.
Bulog berkomitmen akan terus menjaga stok pangan, tidak hanya di tingkat regional, namun juga secara nasional.