Nasional

Sosok Remaja Putri yang Geser Erick dari Menteri BUMN dan 5 Dirut Baru BUMN

JAKARTA, FaktualNews.co – Ada yang baru di Kementerian BUMN karena mulai Kamis hari ini (30/9/2021). Jabatan Menteri BUMN Erick Thohir digantikan oleh seorang perempuan muda, tapi cuma sehari ya.

Ini adalah bagian dari program #GirlsTakeover 2021, kegiatan kampanye bersama antara Plan Indonesia, Srikandi BUMN dan Kementerian BUMN untuk mewujudkan kesetaraan gender dan kepemimpinan perempuan di dunia kerja.

Dilansir dari CNBC Indonesia, Menteri Erick Thohir sudah memilih perempuan asal Bekasi, Jawa Barat, Sharon (24 tahun), sebagai menteri BUMN penggantinya selama satu hari pada Kamis ini. Pemilihan itu ditayangkan di Instagram Kementerian BUMN secara live, Rabu kemarin (28/9/2021).

Menurut Erick, Sharon akan memimpin rapat pimpinan dan terdapat sejumlah hal yang dibahas dalam rapat itu.

“Salah satunya program kesetaraan gender,” kata Erick.

Kedua, lanjut Erick, akan dibahas bagaimana program kementerian fokus dan berpihak pada pendidikan, lingkungan hidup, dan UMKM.

Sharon yang kini berusia 24 tahun, merupakan sarjana di bidang psikologi. Ia menjadi best graduate office development program (ODP) salah satu BUMN.

Erick telah mengumumkan lima perempuan untuk mengisi posisi direktur utama perusahaan BUMN, juga dalam sehari untuk program #GirlsTakeover 2021.

Ada lima BUMN yang bekerjasama dalam kampanye ini bersama Kementerian BUMN, yakni PT Angkasa Pura I (Persero), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan anak usaha IndiHome dan PT Telkomse

Berikut perinciannya lima perempuan muda yang menjadi dirut sementara lima BUMN:

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero): Virdha (23 tahun)

Perempuan asal Magelang, Jawa Tengah, merupakan pegawai di bagian SDM dan general affair. Saat ini Virdha aktif di Pusat Studi Gender dan berpartisipasi di dalam program pemberdayaan perempuan yang bekerja dengan berinovasi menggunakan bahan lokal dan melakukan pelatihan ekonomi untuk perempuan di suatu perkampungan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Erick mengatakan bahwa Virdha akan ditugaskan untuk me-review fasilitas di bandara khusus disabilitas.

“Fasilitas yang ada airport itu perlu di review untuk disabilitas. Nanti saya tugaskan Virdha untuk Angkasa Pura Group mereview airport di Indonesia bagaimana kesiapan disabilitas nanti hasilnya tolong laporkan ke saya,” ucap Erick.

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI): Adinda (20 tahun)

Perempuan dari Jepara, Jawa Tengah, ini sedang mengenyam pendidikan S1 di bidang informatika. Ia pun aktif dalam kegiatan di dalam kampus, mulai dari menjadi anggota Developer Student Club, asisten praktikum, hingga pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Dia akan ditugaskan Erick untuk fokus pada digitalisasi e-mandiri.

“Saya minta untuk ke Bank Mandiri sebagai Dirut nya nanti laporkan ke saya bagaimana transisi e-mandiri karena arahnya sudah digitalisasi,” ungkap Erick.

Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk (KAEF): Indira (23 tahun)

Perempuan asal Pare-pare, Sulawesi Selatan. Ia adalah mahasiswi pendidikan hukum. Dia pernah memenangkan kategori Hakim Terbaik pada kompetisi peradilan semu bergengsi. Dia diminta Erick untuk mengawasi obat-obatan impor dan layanan integrasi.

“Saya rasa dengan diskusi yang pernah kita lakukan saya melihat pentingnya Indira coba memperbaiki industri kesehatan kita terutama obat-obatan. Say tugaskan di Kimia Farma dan mengecek 2 hal yakni maping bahan baku impor, kedua Kimia Farma sedang integrasi layanan dengan IHC [Indonesia Healthcare Corporation],” ungkapnya.

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI): Sisilia (22 tahun)

Perempuan dari Kupang, NTT, sempat menjadi seorang edukator dan Pelaksana Tugas Kepala Sekolah Pendidikan Usia Dini yang membawahi empat kelas besar di sebuah lembaga pendidikan swasta di Kota Kupang.

Sisilia ingin mendorong semua pihak untuk lebih memperhatikan isu kesetaraan gender dan tidak menghakimi perempuan atas pilihan yang ia ambil terhadap kepemilikan tubuhnya.

Ia ditugaskan Erick untuk fokus pada ultra mikro UMKM.

“Kita tahu bagaimana sekarang yang namanya BBRI bersama Pegadaian [dan PNM] untuk menjadi satu kesatuan melakukan penambahan modal yang terbesar di Asia Tenggara nomor 2 dan nomor 7 di dunia nilainya Rp 96 triliun. Ini kita akan fokus pada ultra mikro UMKM,” paparnya.

Direktur Utama PT Telkomsel (anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk/TLKM): Putri (21 tahun)

Perempuan dari Bandung, Jawa Barat, ini merupakan lulusan salah satu universitas pertanian. Ia aktif memperjuangkan hak-hak anak perempuan di desanya. Putri sedih melihat anak perempuan yang dikawinkan dan putus sekolah.

Dia tergabung dalam Forum Anak Daerah untuk berjuang untuk menikmati haknya dan menjadi konselor dari kampung ke kampung.

“Saya harus memilih Putri jadi Dirut Telkomsel. Nanti saya tugaskan untuk me-review dan integrasi yang besar yaitu e-commerce, transportasi, turunan logistik. Nanti saya tugaskan kamu untuk kesiapan Telkomsel,” katanya.