FaktualNews.co

Bebaskan Kota Pasuruan dari Wilayah Kumuh, Infrastruktur dan Pariwisata Jadi Prioritas Pembangunan

Advertorial     Dibaca : 505 kali Penulis:
Bebaskan Kota Pasuruan dari Wilayah Kumuh, Infrastruktur dan Pariwisata Jadi Prioritas Pembangunan
FaktualNews.co/Slamet Wiyoto/
Foto : Walikota Pasuruan, Gus Ipul

PASURUAN, FaktualNews.CO – Dalam rangka akselerasi penuntasan dan pembebasan wilayah kumuh di Kota Pasuruan menjadi wilayah bersih dan produktif, Pemerintah Kota Pasuruan bersama Pokja Perumahan Dan Kawasan Pemukiman Tahun 2021, menggelar rapat koordinasi mengenai agenda, strategi, dan sasaran dari Program Kotaku.

Tahun ini, di Kota Pasuruan terdapat tiga kelurahan yang menjadi titik pelaksanaan Program Kotaku DFAT, yaitu Kelurahan Tambaan, Kelurahan Gadingrejo, dan Kelurahan Kebonsari. Nantinya di kelurahan ini tidak hanya dilakukan pembebasan dari wilayah kumuh, tetapi juga akan dilakukan penataan pemukimam dengan total pendanaan keseluruhan sebesar 2 Milyar yang dicairkan dalam dua tahap.

Dijelaskan oleh Tim OSP, Tim KMP dan PPK Provinsi Jawa Timur kepada Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), bahwa setiap pelaksanaan di kelurahan dibagi menjadi dua bagian wilayah dengan total keseluruhan wilayah 58,8 hektar.

Sedangkan untuk capaian proses pelaksanaan yang melibatkan masyarakat dengan rata-rata capaian tiap kelurahan sudah 50%.

“Dari sini saya ingin kita mulai berbenah bersama, jika kumuhnya sudah beres maka layanan akan ikut baik dan program kotaku ini efektif dan sangat membantu kita mengurangi wilayah kumuh,” tutur Gus Ipul menanggapi penjelasan tersebut.

Mengingat bahwa perbaikan infrastruktur dan optimalisasi sektor wisata dapat mengangkat wilayah menjadi bebas kumuh, maka program kotaku telah melakukan berbagai strategi seperti, memperbaiki kualitas dan persediaan air bersih di Kelurahan Tambaan, memaksimalkan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) menjadi TPS 3R (reuse, reduce, recycle) agar tiap limbah dapat dimanfaatkan kembali dan meminimalisir pencemaran lingkungan di Kelurahan Gadingrejo serta perbaikan fasilitas MCK yang bersih dan ramah untuk masyarakat difabel.

Sedangkan, grand strategi untuk mengentas wilayah kumuh adalah adanya komitmen, sinergi, dan keterlibatan Pemerintah Kota Pasuruan serta masyarakat, maka Gus Ipul berinisiatif untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki Kota Pasuruan, dengan mengintegrasikan wisata religi dengan wisata bahari ataupun wisata heritage.

“Ini yang sedang kita benahi, mohon dukungannya. Kita harus memberi arah, khas kota pasuruan mau dibawa kemana. Saya juga ingin ngajak temen-teman ayo buat identitas mana yang menggambarkan Kota Pasuruan sehingga menarik wisatawan,” pungkas Gus Ipul.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Mufid