FaktualNews.co

Filosofi Batik Parang Mojo Buatan Warga Desa Wisata Bejijong Mojokerto

Sosial Budaya     Dibaca : 1081 kali Penulis:
Filosofi Batik Parang Mojo Buatan Warga Desa Wisata Bejijong Mojokerto
FaktualNews.co/Muhammad Lutfi Hermansyah/
Foto : Nirwana menujukkan batik parang Mojo khas Desa Wisata Kampung Majapahit Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Indonesia memang sudah dikenal sebagai negara dengan aneka ragam kebudayaan yang luhur. Hal ini tercermin dari berbagai macam bahasa daerah, agama dan kepercayaan, adat istiadat, hingga makanan khas.

Bukan hanya itu, Indonesia juga memiliki macam-macam motif batik sebagai salah satu hasil kebudayaan yang masih dilestarikan dan populer hingga saat ini.

Tidak jarang, kain batik menjadi oleh-oleh khas yang bisa dibawa pulang saat berwisata di daerah penghasil batik tersebut.

Macam-macam motif batik Indonesia sangat bervariasi. Bahkan masing-masing daerah memiliki corak khasnya tersendiri, salah satunya di Desa Wisata Kampung Majapahit Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Dimana desa ini masuk dalam 50 desa wisata terbaik di Indonesia.

Di Desa Bejijong memiliki motif batik, Parang Mojo, hasil pengerajin batik tulis warga desa setempat.

Diberi nama Parang Mojo karena berlatarbelakang parang dan buah Mojo. Ciri khas dari batik ini dominan berwarna biru cerah sehingga memberi kesan ceria.

Kemudian, terdapat gambar surya Majapahit dan bunga teratai yang nampak mekar dalam air keruh.

Menurut pembatiknya, Nirwana Candra menjelaskan, bunga teratai di dalam air keruh itu menujukkan mempunyai filosofi tersendiri.

“Bungai teratai itu hidup di dalam air keruh, artinya, meskipun hidup di keruh tetap terlihat bagus atau pamornya bagus,” katanya saat ditemui FaktualNews.co di Butik Nirwana miliknya, Sabtu (2/10/2021).

Jika diperjelas, air dan lumpur sangat dibutuhkan teratai untuk bertahan hidup. Meskipun lingkungannya bisa dibilang kotor dan berbau tak sedap, tapi keadaan itu tak menghalangi dirinya untuk menunjukkan keindahan bunganya dan terjaga untuk tetap bersih.

Hal ini menggambarkan bahwa manusia sejatinya memang tetap membutuhkan satu sama lain, meski pada orang yang kurang baik sekalipun. Tapi, bukan berarti kamu harus mengikuti dan meniru kejelekan yang orang sekitarnya biasa lakukan.

Sedangkan lambang Surya Majapahit, kata Nirwana, merupakan mencirikan kerajaan Majapahit. Yang notabane Trowulan sarat akan sejarah kerajaan Majapahit.

“Surya Majapahit ini ada arah empat mata angin dan ada dewa-dewanya. Ini melambangkan kerajaan Majapahit,” terang perempuan berusia 46 tahun itu.

Selain itu, motif batik di Desa Wisata Kampung Majapahit Bejijong itu sangat beragam.

“Untuk Desa Bejijong sendiri, motif batik ada motif Surya Majapahit, mojo, parang teratai, candi. Banyak motif dan setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing. Ada juga ecoprint dengan teknik pewarna alam. Kita berharap batik Desa Bejijong dikenal lebih luas lagi,” ungkap Nirwana.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Mufid