FaktualNews.co

Mengenal Ragam Motif Batik Khas Mojokerto

Sosial Budaya     Dibaca : 4091 kali Penulis:
Mengenal Ragam Motif Batik Khas Mojokerto
FaktualNews.co/Muhammad Lutfi Hermansyah
Pengusaha Batik , Erika menjukkan kain-kain batik khas Kota Mojokerto di butiknya, Jalan Surodinawan Kota Mojokerto, Sabtu (2/10/2021).

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Indonesia terkenal sebagai negara dengan aneka ragam kebudayaan yang luhur. Hal ini tercermin dari berbagai macam bahasa daerah, agama dan kepercayaan, adat istiadat, hingga makanan khas.

Bukan hanya itu, Indonesia juga memiliki macam-macam motif batik sebagai salah satu hasil kebudayaan yang masih dilestarikan dan populer hingga saat ini.

Tidak jarang, kain batik menjadi oleh-oleh khas yang bisa dibawa pulang saat berwisata di daerah penghasil batik tersebut.

Macam-macam motif batik Indonesia sangat bervariasi. Bahkan masing-masing daerah memiliki corak khasnya tersendiri, salah satunya di Kota Mojokerto.

Salah satu pengusaha Batik di Kota Mojokerto, Erika Indah Puspita menuturkan, banyak macam motif batik dari Kota Mojokerto. Menurut dia, sedikitnya ada 14 motif batik yang cukup dikenal di kalangan masyarakat.

“Sebenarnya banyak motif ya di Kota Mojokerto, ada beberapa juga yang sudah dipatenkan namanya oleh Pemerintah Kota Mojokerto,” katanya saat di temui di Butik Batik Erna, Jalan Raya Surodinawan, Kota Mojokerto, Sabtu (2/9/2021).

Berikut nama dan motif batik khas Kota Mojokerto :

1. Rawan Inggek

Motif ini diberi nama Rawan Inggek karena memiliki latar berupa garis yang berkelok-kelok. Garis yang berkelok-kelok ini disebut rawan, yang berasal dari kata “rawa” yang mendapat imbuhan “an”.

Motif utama di batik Rawan Inggek ini adalah burung dan bunga. Sedangkan motif pelengkapnya adalah kupu-kupu dan surya majapahit.

2. Rawan Klasa

Motif ini diberi nama Rawan Klasa karena latarnya berbentuk menyerupai anyaman tikar (klasa).

Motif utama adalah sepasang sayap yang menyerupai sayap burung garuda yang memberi kesan gagah sedangkan motif pelengkapnya berupa daun dan bunga-bunga kecil di sekitarnya.

Motif ini diberi warna sogan (dominan cokelat) sehingga menimbulkan kesan klasik.

3. Koro Renteng

Motif ini diberi nama Koro Renteng karena motif utamanya adalah buah koro yang ditunjukkan oleh bulatan-bulatan kecil bewarna cokelat yang di dalamnya terdapat isen-isen cecek sebanyak tiga cecek sedangkan renteng menunjuk pada daun yang di-renteng (disusun berjajar).

Motif ini memiliki latar polos bewarna putih yang terlihat seperti didominasi oleh isen-isen sawutan yang terdapat pada tepian setiap bentukan motif.

4. Alas Majapahit

Motif ini diberi nama Alas Majapahit karena menggambarkan keadaan atau suasana hutan (alas) di mana di dalam hutan terdapat berbagai hewan dan tumbuhan.

Motif utama batik ini adalah motif yang berbentuk hewan dan bunga sedangkan motif pelengkapnya adalah buah maja, kupu-kupu kecil, dan bunga-bunga kecil. Motif ini memiliki latar dengan isen-isen cecek.

5. Daun Talas

Motif ini diberi nama Daun Talas karena motif utamanya berupa daun talas. Daun talas sendiri merupakan daun dari tanaman umbi-umbian yang berdaun lebar yang sering dijumpai di Kota Mojokerto.

Motif pelengkap dari motif ini adalah buah talas. Untuk latarnya menggunakan warna biru dengan isen-isen cecek.

6. Mrico Bolong

Motif ini diberi nama Mrico Bolong karena memiliki latar berupa bulatan-bulatan kecil seperti merica yang tampak berlubang. Motif utamanya adalah burung dan bunga sedangkan motif pelengkapnya adalah kupu-kupu.

Motif ini diberi warna sogan (dominan berwarna cokelat) sehingga menimbulkan kesan klasik.

7. Sisik Gringsing

Motif ini diberi nama Sisik Gringsing karena memiliki latar berbentuk seperti sisik ikan. Motif utamanya adalah burung dan bunga sedangkan motif pelengkapnya adalah kupu-kupu.

Motif ini memiliki kesamaan dengan motif Mrico Bolong dari segi motif utama dan motif pelengkapnya namun yang membedakan keduanya adalah latar dari kedua motif ini.

8. Teratai Surya Majapahit

Motif ini diberi nama Teratai Surya Majapahit karena menampilkan elemen-elemen yang merupakan lambang dari Kerajaan Majapahit yang didominasi oleh bunga teratai dan surya majapahit.

Motif utama batik ini adalah ayam bekisar, bunga teratai, tempat duduk dewa-dewi serta surya majapahit sedangkan motif pelengkapnya adalah buah maja. Motif ini menggunakan isen-isen cecek pada latarnya.

9. Sekar Jagad

Motif ini diberi nama Sekar Jagad Mojokerto karena motif utamanya berupa bunga teratai, buah maja, dan surya majapahit yang kesemuanya merupakan elemen dari Kota Mojokerto.

Motif pelengkapnya adalah motif di luar dari elemen-elemen Kota Mojokerto yang sudah ada. Motif ini terkesan padat dan ramai seperti kondisi alam semesta (jagad raya).

10. Merak Gelatik

Motif ini diberi nama Merak Gelatik karena motif utama berbentuk burung gelatik yang kecil namun memiliki ekor panjang seperti burung merak. Motif pelengkapnya adalah bunga-bunga dan daun-daun.

Latar motif ini berwarna putih polos tanpa adanya isen-isen. Motif ini diberi warna sogan (dominan cokelat) sehingga menimbulkan kesan klasik.

11. Merak Ngigel

Motif ini diberi nama Merak Ngigel karena motif utamanya adalah burung merak yang saling berhadaphadapan. Untuk motif pelengkapnya berupa kupukupu dan bunga-bunga. Latar dari motif ini didominasi oleh isen-isen kembang pacar dan cecek dengan warna biru.

12. Batik Matahari

Motif ini diberi nama Matahari karena didominasi oleh motif berbentuk bunga matahari. Motif bunga matahari itu merupakan motif utama sedangkan kupukupu di sini menjadi motif pelengkap saja. Untuk latarnya berupa warna hitam polos tanpa adanya isenisen.

13. Kembang Maja

Motif ini diberi nama Kembang Maja karena motif utamanya adalah kembang yang diwakili oleh bunga matahari (bunga yang tidak diberi warna) dan buah maja yang merupakan buah yang menjadi asal nama Majapahit.

14. Gerbang Mahkota Raja

Motif Gerbang Mahkota Raja Motif ini diberi nama Gerbang Mahkota Raja karena terdapat bentukan gerbang dan mahkota raja yang menjadi motif utama sedangkan motif pelengkapnya adalah bunga teratai, buah maja, ayam bekisar, dan kupu-kupu.

Gerbang yag dimaksud dalam nama batik ini merupakan pintu masuk ke Kerajaan Majapahit yang di dalamnya terdapat beragam budaya, mahkota raja sebagai tanda kebesaran yang dipakai oleh raja-raja Majapahit.

Bentukan motif yang ada di dalam kain batik ini merupakan elemen-elemen dari Kerajaan Majapahit. Untuk latarnya didominasi oleh isen-isen kembang pacar dan cecek.

Bagi anda yang ingin belajar dan mengetahui pembuatan batik di Butik Batik Erna. Disana tidak hanya menyediakan kain-kain batik. Tapi juga terdapat pengerajin batik, baik batik tulis maupun cap.

“Kami tidak hanya butik. Kita buat batik sendiri. Kita ada karyawan yang membatik tulis dan cap,” Erika.

Kain-kain batik hasil produksi Butik Erna ini dibanderol dengan tarif yang bervariasi. Mulai dari Rp 150 sampai Rp 8 juta.

“Yang paling diminati atau dicari itu batik Surya Majapahit. Bervariasi harganya, tergantung motifnya, antara Rp 150 sampai 7- 8 juta,” pungkasnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh