FaktualNews.co

Kisah Seorang Difabel di Kediri Sulap Batu Kali Jadi Pot Bunga Bernilai Ekonomi

Kewirausahaan     Dibaca : 689 kali Penulis:
Kisah Seorang Difabel di Kediri Sulap Batu Kali Jadi Pot Bunga Bernilai Ekonomi
FaktualNews.co/Moh Muajijin
Andreas saat membuat pot bonsai dari batu kali, Minggu (3/10/2021).

KEDIRI, FaktualNews.co – Keterbatasan fisik tidak membuat Andreas (39) warga Desa Sonorejo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri hanya diam berpangku tangan.

Melihat di sekitar rumahnya banyak tumpukan batu kali atau batu karang, membuat Iyas (panggilan Andreas) mempunyai ide membuat pot dari batu kali.

Dengan latar belakang orang tua yang gemar menanam bunga atau tanaman dan memerlukan banyak pot, Iyas pun tergugah untuk berinovasi.

Meski tidak mempunyai keahlian khusus alias otodidak, Iyas mencoba membuat inovasi membuat batu kali menjadi pot bonsai yang indah dan bernilai ekonomis.

“Awal membuat pot bonsai dari batu kali karena di sekitar rumah ada yang membangun, jadi banyak batu kali. Lalu saya berfikir misalkan dibuat pot kayaknya bagus. Apalagi orang tua saya juga pecinta bonsai.”kata Andreas yang mengalami cacat sejak lahir, Minggu (2/10/2021).

Meski memilik keterbatasan fisik, tangan serta kaki kiri yang tidak sempurna, Iyas tetap mahir menggunakan mesin gerinda untuk membuat cekungan pada batu aerta membentuk batu menjadi pot.

Setelah digerinda batu lalu ditatah sehingga membentuk cekungan sesuai alur batu dan desain.

“Jadi yang susah itu membuat kreasi atau berinovasi, kira-kira dengan bentuk batu kali yang seperti ini akan dibuat pot bonsai yang seperti apa.”tambah Iyas di sela-sela membuat pot bonsai dari batu kali.

Untuk membuat satu pot bonsai dapat dikerjakan paling cepat satu hari tergantung jenis batu dan besarnya bahan batu yang dikerjakan. Pot bonsai hasil karya Iyas dipasarkan melalui media sosial, facebook dan instagram.

“Untuk harganya bervariasi mas. Mulai dari harga 30 ribu hingga ratusan ribu rupiah. Pelanggan kami kebanyakan datang dari komunitas bonsai baik dari Kediri, Tulungagung, Blitar hingga Surabaya,” ujar Iyas.

Diharapkan, kreativitas Andreas mampu menginspirasi semua pihak, meski di masa pandemi tetap mampu berkreasi untuk memperoleh penghasilan. (Aji)

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh