FaktualNews.co

Warga Kota Malang Desak Walikota Minta Maaf Secara Langsung Atas Dugaan Pelanggaran PPKM

Peristiwa     Dibaca : 513 kali Penulis:
Warga Kota Malang Desak Walikota Minta Maaf Secara Langsung Atas Dugaan Pelanggaran PPKM
FaktualNews.co/Magang Satu/
Fota : sejumlah warga saat menggelar aksi di depan Balai Kota Malang

MALANG, FaktualNews.co – Sejumlah warga menggelar aksi dengan menyalakan lilin di depan Balai Kota Malang, Kamis (7/10) petang. Mereka menuntut agar Polda Jatim segera mengusut kasus dugaan pelanggaran PPKM gowes rombongan Pejabat Pemerintahan Daerah Kota Malang.

Koordinator aksi, Danny Agung menerangkan, aksi protes dengan penyalaan lilin itu merupakan suatu bentuk dukungan untuk Polda Jatim, supaya kasus ini tidak menemui jalan buntu.

“Kami bukan menuduh pihak Polda Jatim kurang cepat, namun kami beri dukungan agar kasus ini tetap menemukan cahaya untuk diusut, sebab yang kami tau selama dua minggu proses hukum yang berlangsung kok landai-landai saja ya,” tutur Danny, Kamis (7/10).

Danny juga menerangkan bahwa kasus ini perlu pantau serta didukung, sebab warga Malang Raya tidak ingin berpikiran bahwa polisi menerapkan hukum yang tajam ke bawah tapi tumpul ke atas.

“Kami berharap kasus ini tidak boleh berhenti. Sebab sudah kita ketahui bersama, ada salah satu anak kades di Kabupaten Malang yang sudah menjadi tersangka karena melanggar PPKM. Nah kami harap kasus ini juga diusut seperti itu,” terangnya.

Sejumlah warga yang mengikuti aksi sempat meneriaki Walikota Malang, Sutiaji untuk keluar dari Balai Kota Malang. Mereka menginginkan Sutiaji untuk meminta maaf langsung atas perbuatannya yang menyakiti hati masyarakat Malang Raya.

Menurutnya, masyarakat selama ini sudah mencoba menaati aturan PPKM, tapi sang pembuat aturan malah melanggar aturannya sendiri.

“Ji metu o Ji (Sutiaji keluarlah Sutiaji). Kami tidak ingin kamu minta maaf di media. Kami minta kamu langsung turun ke sini minta maaf ke kami. Kami sudah berbulan-bulan menaati aturan tapi kamu yang melanggar,” teriak salah satu pendemo.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Mufid