Nama KSAD Muncul dalam Survei Pilpres 2024, Kalahkan Puan Maharani
JAKARTA, FaktualNews.co – Nama Jenderal TNI Andika Perkasa benar-benar populer. Kariernya di dunia militer dengan jabatan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tak hanya membawa namanya kuat dicalonkan menjadi Panglima TNI, tapi juga muncul dalam survei pemilihan presiden (Pilpres 2024).
Bahkan perolehan suara Andika Perkasa mengalahkan anak Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani.
Padahal Andika Perkasa selama ini jauh dari kegiatan politik prkatis.
Dia lebih banyak dalam kegiatan-kegiatan kemiliteran. Lalu, muncul di banyak media soal kegiatannya yang sangat humanistis bersama para anggota TNI.
Lembaga yang mendapati nama Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi pilihan dalam Pilpres 2024 adalah lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) .
Dalam survei ini SMRC mengajukan 42 nama yang dipilih secara terbuka oleh responden untuk menjadi Presiden jika pemilihan dilakukan sekarang.
Salah satu nama yang dimunculkan yakni KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa. Andika menjadi sosok baru di panggung survei capres.
Survei yang melibatkan nama Andika Perkasa lebih kepada calon Panglima TNI pengganti Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Dalam model survei semi terbuka dengan daftar 42 nama, Andika Perkasa mendapat dukungan 0,7 persen dari responden.
Nilai tersebut sama yang didapat Menteri Keuangna Sri Mulyani, tapi masih di atas 0,1 persen dari Puan Maharani.
Namun dukungan responden terhadap Andika masih di atas nama-nama besar. Semisal Luhut Binsar Panjaitan yang mendapat 0,4 persen pemilih.
Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang mendapat 0,3 persen pemilih. Ketum PAN Zulkifli Hasan 0,1 persen, Ketum PPP Suharso Monoarfa dan Moeldoko yang mendapat 0,0 pemilih.
Kemudian dalam survei tertutup dengan 15 nama capres, nama Andika masih mendapat kenaikan dukungan menjadi 1,0 persen.
Angka tersebut masih di atas Kepala BIN Budi Gunawan 0,6 dan Airlangga Hartarto 0,5. Namun Andka kalah sama Sri Mulyani yang mendapat 1,5 persen dukungan.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani menjelaskan selama ini ada sejumlah studi yang menunjukkan kualitas calon presiden lebih penting daripada ikatan dengan partai politik.
Untuk itu jugalah survei ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan preferensi pemilih atas calon presiden maupun efek partai politik.
“Jadi dalam menentukan calon presiden, mana yang lebih penting. Di mata pemilih, arah dukungan partai atau kualitas personal capres?,” ujarnya dalam rilis hasil survei, Kamis (7/10/2021).
Secara keseluruhan dalam survei ini nama yang paling kuat dipilih responden yakni Parabowo Subianto. Kemudian Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Dalam survei semi terbuka dengan daftar 42 nama, Prabowo mendapat dukungan 18,1 persen dari responden.
Tiga nama di bawah Prabowo yakni Ganjar dengan 15,8 persen, Anies 11,1 persen, dan Sandiaga Uno 4,8 persen.
Sementara, sisanya mendapat dukungan di bawah 4 persen dan jawaban belum tahu atau tidak menjawab dari responden sebesar 16,3 persen.
Kemudian dalam survei tertutup dengan 15 nama capres, nama Prabowo masih tetap unggul dengan mendapat dukungan 20,7 persen.
Selanjutnya, menyusul Ganjar Pranowo dengan 19 persen, Anies Baswedan 14,3 persen, Sandiaga Uno 6,5 persen, Tri Rismaharini 4,6 persen dan AHY 4,5 persen. Sisanya mendapat dukungan di bawah 4 persen.
Dalam survei tertutup dengan tiga nama yang dipilih sebagai presiden, Prabowo Subianto tetap mengungguli Ganjar dan Anies.
Prabowo mendapat dukungan 30,8 persen, disusul Ganjar Pranowo 29,3 persen, dan Anies Baswedan 25 persen. Sedangkan responden yang belum tahu atau tidak menjawab sebesar 14,8 persen.
“Dibanding hasil survei Mei 2021, dukungan untuk Ganjar menguat dari 25,5 persen menjadi 29,3 persen, Anies sedikit naik dari 23,5 persen menjadi 25 persen, sedangkan Prabowo cenderung melemah dari 34,1 persen menjadi 30,8 persen,” ujar Deni.
Survei SMRC ini dilakukan pada 15 – 21 September 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung.
Terdapat 981 responden yang valid terpilih secara acak atau metode multistage random sampling dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah.
Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.(kompastv)