JOMBANG, FaktualNews.co – Sebanyak 150 orang anggota Fatayat NU Jombang, Senin (11/10/2021) mendapat bekal pemahaman radikalisme dan terorisme,
Acara yang digelar di ruang Bung Tomo Pemkab Jombang ini dihadiri Komandan Kodim 0814 Jombang, Letkol Inf Triyono dan Gus Ainur Rofiq, yang berperan sebagai pemateri.
Ketua Fatayat NU Cabang Jombang, Lailatun Ni’mah atau Ning Eli mengatakan, peranan perempuan sangat penting dalam membendung paham radikalisme dan terorisme dari level paling dasar yaitu keluarga. Karena itu, Fatayat NU Cabang Jombang, membekali anggotanya tentang bahaya, ancaman radikalisme dan terorisme agar Indonesia aman dan tenteram.
“Pemahaman tentang radikalisme dan terorisme ini diberikan kepada ibu-ibu fatayat NU agar bisa menjaga keluarga dan anak-anaknya. Nantinya akan terus melanjutkan perjuangan kita dalam menjaga keutuhan NKRI tercinta ini,” katanya.
Dikatakan Ning Eli, radikalisme dan aksi terorisme sangat membahayakan masyarakat terutama anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Terlebih, perkembangan jaman yang diiringi dengan perkembangan tehnologi memiliki andil besar dalam memengaruhi pola pikir masyarakat. Terutama anak-anak dan remaja saat ini.
“Kalau kita berbicara tentang media sosial, tanpa disadari telah mencuci otak kita, paham ideologi kita akan dirusak melalui gatget medsos. Oleh karena itu semuanya harus diberikan pemahaman tentang itu untuk membentengi diri dari pengaruh-pengaruh negatif,” tandasnya.
Neng Eli mengimbau para kaum ibu untuk melek teknologi sehingga bisa mengawasi anaknya dengan lebih baik. Dia juga mengingatkan agar para orang tua bisa memberikan bekal nilai-nilai agama yang benar dan nilai-nilai kebangsaan agar tidak mudah terkena pengaruh lingkungan di luar.
“Paling tidak memantau anak-anak kita saat menggunakan gadget. Ini sangat penting,” harapnya.
“Insya Allah kalau kita bergerak, TNI bergerak, ulama bergerak, pemerintah bergerak dan kita selaku tokoh masyarakat juga bergerak, maka NKRI akan selalu teguh dan jaya,” ujarnya.
Sementara, Komandan Kodim 0814 Jombang, Letkol Infanteri Triyono menuturkan bahwa situasi negara ini tidak bisa lepas dari situasi global.
Dia berharap agar masyarakat bisa terus bangkit dan kreatif serta memiliki inovasi terhadap hal yang positif di tengah perkembangan teehnologi yang pesat ini.
Hal itu agar generasi muda terhindar dari pengaruh bahayanya paham radikal terorisme.
“Saya mendorong untuk tetap kreatif dan berinovasi, tentunya yang produktif. Jangan yang destruktif, karena terorisme itu adalah destruktif yang dapat membahayakan diri sendiri, keluarga, masyarakat dan membahayakan bangsa,” pungkasnya.