Ekonomi

Harga Jagung di Blitar Tinggi, Akibat Serangan Hama Tikus

BLITAR, FaktualNews.co-Hingga saat ini harga jagung di Blitar masih tergolong tinggi. Hal ini disebabkan karena kurangnya pasokan dari petani dan rusaknya tanaman jagung akibat seraangan hama tikus.

Salah satu pedagang jagung Sugito, warga Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar mengatakan, harga jagung saat ini  antara Rp 5.300 hingga Rp 5.400 perkilo gram masih tergolong tinggi. Hal ini dikarenakan minimnya pasokan dari petani.

“Masih di angka Rp 5.400 per kilo gram. Tingginya harga jagung ini disebabkan kurangnya pasokan dari petani,” kata Sugito Rabu (13/10/2021).

Sugito menambahkan, selain kurangnya pasokan dari petani. Saat ini kualitas jagung juga menurun, karena banyak tanaman jagung yang rusak akibat serangan hama tikus.

“Untuk tahun ini, tanaman jagung banyak yang rusak. Sebab, banyak tanaman jagung yang belum siap panen diserang hama tikus. Selain itu, kemarau juga penyebab rusaknya jagung, hal ini yang menyebabkan pasokan dari petani berkurang,” ujarnya

Menurutnya, harga jagung ini sebetulnya sudah turun. Pasalnya di bulan kemarin harga jagung Rp 6.300 per kilo gram. Hal inilah yang memicu para peternak menjerit. Sebab, harga jagung mahal, namun barangnya susah dicari.

“Hingga saat ini stok jagung juga telat telat, minimnya stok ini bisa memicu naiknya harga jagung lagi. Sebab, dalam bulan Oktober ini, petani di Blitar belum panen. Maka dari itu harga jagung bisa naik turun,”jelasnya

Sementara itu, hingga saat ini faktor yang menjadi masalah peternak ayam petelur di Blitar adalah tingginya harga jagung. Hal tersebut membuat para peternak gulung tikar akibat tingginya harga jagung, sedangkan harga telur murah.