Pandemi, Anggaran PKK Desa di Jombang Ini Di-Refocusing guna Bantuan Bahan Makanan
JOMBANG, FaktualNews.co – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) salah satu desa di Jombang membuat terobosan berbeda dalam memanfaatkan alokasi anggaran APBDes mereka, Rabu (23/10/2021).
Sebab, dana yang sedianya dianggarkan untuk pelatihan dan sosialisasi bagi masyarakat ini direfocusing untuk bantuan bahan makanan dan sumber gizi.
Adalah Desa Kepatihan Jombang yang Tim Penggerak PKK setempat memutuskan memfokuskan kembali anggaran PKK sebesar Rp 30 juta itu untuk membantu masyarakat setempat.
Alhasil, sebanyak 500 lebih Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang berasal dari keluarga pra sejahtera non BPNT dan PKH telah menikmati bantuan paket bahan makanan yang berisi daging ayam, ikan lele, gula, minyak goreng dan telur serta sayur-sayuran tersebut.
Ketua Tim Penggerak PKK Desa Kepatihan, Farida Hidayanti menuturkan, selama pandemi, dirinya melihat bahwa masyarakat lebih membutuhkan bantuan terkait kebutuhan untul bertahan hidup. Sebab, dampak wabah global covid-19 membuat ekonomi cenderung lesu.
Sehingga dengan skala prioritas inilah dia menilai pelatihan keterampilan maupun sosialisasi tersebut terpaksa ditunda penganggarannya. Anggaran dari Dana Desa (DD) ini kemudian dialihkan untuk pemberdayaan dibidang sosial ini.
“Jadi memang bantuan ini dari anggaran PKK tahun 2021 sebear Rp 30 juta, ini direfocusing, perubahan APBDes 2021 kemudian dialihkan ke bahan makanan. Jika sebelummya anggaran itu untuk pelatihan kerja ketrampilan,” terangnya.
Farida berharap, program tersebut bisa meringankan beban warganya. Secara garis besar, menurut Farida, bantuan tersebut menyasar dua target. Yakni, untuk menjaga imunitas, meningkatkan gizi keluarga dan memulihkan ekonomi warga. Itu karena telur yang dibeli dari peternak yang ada di Kepatihan.
“Kita ketahui bersama, kondisi peternak sedang terpuruk. Melalui program ini kita lakukan pembelian. Sehingga perekonomian mereka bisa bergerak. Hasil pembelian itu kemudian kita bagikan kepada warga pra sejahtera di Desa Kepatihan. Jadi bisa saling membantu. Pemenuhan gizi keluarga tercukupi. Juga untuk membantu perekonomian mereka,” kata Farida.
Istri dari Kades Erwin Pribadi ini menambahkan, selama pandemi ini kondisi berubah, karena perekonomian warga cenderung melemah. Banyak warga yang terdampak. Berangkat dari kondisi tersebut, dilakukan refocusing anggaran.
Agar tidak terjadi kerumunan, bantuan tersebut diserahkan secara bergelombang selama dua hari. Bahkan, warga yang masuk langsung dipersilahkan mencuci tangan terlebih dahulu oleh panitia serta memakai masker.
“Semoga program yang digelar Tim Penggerak PKK Desa Kepatihan ini bisa meningkatkan gizi keluarga. Karena jika gizi terpenuhi, maka imunitas mereka juga meningkat. Selain itu juga bisa memulihkan perekonomian warga yang selama ini terdampak pandemi,” tandasnya.
Berdasarkan pantauan, sejumlah ibu-ibu datang secara bergelombang ke Kantor Desa Kepatihan. Tersirat senyuman dengan penuh rasa sumringah disetiap wajah-wajah yang datang disana.
Mereka kemudian menyerahkan selembar surat undangan, meneken tanda tangan sebagai bukti kehadiran, lalu duduk di kursi yang sudah disiapkan. Semuanya berlangsung tertib. Para undangan itu juga mematuhi protokol kesehatan. Mengenakan masker, mencuci tangan, serta duduk berjarak.
Sriani (58) salah satu warga penerima bantuan nampak tak henti berucap syukur usai menerima bantuan. “Alhamdulillah, bantuan ini sangat berarti bagi kami. Karena selama pandemi penghasilan suami saya turun drastis,” kata ibu lima anak ini.
Hal senada juga diungkapkan Sriamah (70), warga lainnya yang juga menerima bantuan. Selama ini Sriamah hidup seorang diri. Suaminya sudah meninggal pada tahun 1990-an, sedangkan anak semata wayangnya menetap di Banyuwangi karena mengikuti sang suami.
Untuk menyambung hidup, Sriamah berjualan tahun lontong di rumahnya. Namun lagi-lagi, semenjak pandemi Covid-19, warung Sriamah sepi pembeli.
Namun demikian, nenek satu cucu ini tidak patah arang. Dia tetap setia dengan warungnya. “Laku satu, dua, hingga tiga piring dalam sehari tidak masalah, tetap saya syukuri” katanya.
Oleh sebab itu, senyum Sriamah langsung mengembang ketika mendapatkan undangan dari Pemdes Kepatihan guna mengambil bantuan di kantor desa. Karena dengan bantuan tersebut, dalam beberapa hari dirinya tidak perlu lagi belanja kebutuhan.
“Bantuannya lengkap. Ada telur, ayam, lele, minyak goreng, gula pasir, dan lain-lain. Nanti langsung dimasak,” pungkasnya.j