Bupati Karna Suswandi: Vaksinasi di Situbondo Mencapai 49,38 Persen
SITUBONDO, FaktualNews.co-Untuk meningkatkan capaian vaksinasi, Satgas Covid-19 Situbondo, terus melakukan berbagai inovasi. Salah satunya menggandeng tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kabupaten Situbondo.
Saat ini, capaian vaksinasi di Kabupaten Situbondo, mencapai 49,38 persen, dari jumlah penduduk Situbondo yang wajib divaksin.
“Alhamdulillah masyarakat sangat antusias dalam mengikuti vaksinasi. Terhitung sejak tanggal 16 September vaksinasi kita masih ada diangka 16,5 persen. Sekarang sudah mendekati 50 persen,”kata Bupati Karna Suswandi, usai melakukan video conference (Vicon) bersama Kapolri, dengan jajaran Forkopimda se-Jatim, Jumat (15/10/2021).
Bupati Karna Suswandi menjelaskan, dalam mempercepat vaksinasi Covid-19 di Situbondo, pihaknya menggandeng tokoh agama yang ada di pelosok desa di Situbondo.
“Seperti relawan JMC yang di Ketuai Nyai Hj Djuwariyah Fawaid dari Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo. Ini sangat membantu kami dalam mempercepat vaksinasi Covid-19,”bebernya.
Karna Suswandi menegaskan, keberhasilan Situbondo meningkatkan capaian vaksinasi itu, mendapat apresiasi langsung dari Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
“Alhamdulillah, capaian vaksinasi Situbondo, mendapat apresiasi dari Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo,”pungkasnya.
Pantauan FaktualNews.co di lapangan, selain mengikuti Vidcom bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Bupati Karna Suswandi bersama Forkopimda Situbondo, juga memantau kegiatan vaksinasi di SMP Negeri 1 Situbondo.
Kepala Sekolah SMPN 1 Situbondo, Tatik Krisnawati mengatakan, siswanya yang berjumlah 930 sudah selesai divaksin, kecuali para siswa dan siswi yang diketahui mempunyai komorbid, serta para siswa yang umurnya diketahui masih 12 tahun.
“Alhamdulillah, kalau Siswi saya sebanyak 930 itu, sudah disuntik vaksin semua. Jadi sebelum adanya vaksin yang dilaksanakan di sekolah, tercatat hanya 30 orang yang tidak divaksin. Saat ini, sudah 100 persen siswa SMP Negeri yang sudah divaksin,”katanya.
Tatik menambahkan, khusus untuk tenaga pendidik yang berjumlah 93 orang, hanya satu orang pendidik yang belum divaksin.
“Satu orang pendidik yang tidak divaksin, karena seorang pendidik tersebut mempunyai penyakit bawaan, yakni baru selesai operasi kanker payudara,”pungkasnya.