Pengunjung Makam Bung Karno Blitar Meningkat, Pengawasan Diperketat
BLITAR, FaktualNews.co- Uji coba new normal, pengunjung wisata religi makam Bung Karno Kota Blitar di Kelurahan Bendogerit,Kota Blitar meningkat. Sehari mencapai 500 orang, untuk mengantisipasi penularan Covid-19, petugas memperketat pengawasan protokol kesehatan.
Kabid Pengelola Kawasan Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar, Heru Santoso mengatakan, mulai Kota Blitar menerapkan percontohan uji coba new normal. Pengunjung wisata makam Bung Karno meningkat.
Dikatakan Heru Santoso, setiap harinya pengunjung selalu bertambah. Pada awal uji coba new normal, pengunjung hanya 200 sampai 250. Namun setiap hari meningat dan saat ini perhari mencapai 400 sampai 500 pengunjung.
“Sekarang rata-rata sebanyak 500 orang perhari. Padahal pekan sembelumnya rata-rata masih 400 orang. Pengunjung mulai naik terus ini,” kata Heru Santoso, Jumat (15/10/2021).
Heru menjelaskan, meski ada peningkatan jumlah pengunjung, di wisata Makam Bung Karno masih belum normal. Menurutnya, kondisi normal sebelum pandemi Covid-19, jumlah pengunjung di kawasan wisata Makam Bung Karno rata-rata bisa mencapai 1.500 orang per hari.
“Memang ini masih belum normal meski sudah ada peningkatan jumlah pengunjung,” ujarnya.
Dijelaskan, dengan peningkatan jumlah pengunjung, pengelola wisata juga semakin memperketat pengawasan penerapan protokol kesehatan di kawasan Makam Bung Karno. Pengelola sudah membentuk satuan pelaksana (Satlak) untuk pengawasan protokol kesehatan di kawasan Makam Bung Karno.
“Untuk memperketat prokes, kami bentuk lima satlak, tiap satlak keliling kawasan yang berbeda,” katanya.
Menurut Heru, wisata Makam Bung Karno menjadi pilot project kawasan disiplin protokol kesehatan selama uji coba new normal PPKM Level 1. Hal ini harus dijaga jangan sampai dengan uji coba ini, membuat adanya klaster akibat kelalaian protokol kesehatan.
“Kami juga sudah menyediakan aplikasi PeduliLindungi. Pengunjung usia di bawah 12 tahun juga boleh masuk dengan catatan pendampingnya harus vaksin. Namun jika belum vaksin maka harus menujukan swap antigen,”pungkasnya