Nasional

Target PWNU Jatim di Muktamar NU 2021

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU)  Jawa Timur (Jatim) memiliki taget yang akan dibawa ke Muktamar di Lampung pada 23 – 24 Desember mendatang.

Wakil Ketua PWNU Jatim, KH Abdussalam Shohib mengatakan, akan memperjuangkan terkait dengan ahlil ahli wal aqdi (ahwa) agar bisa memilih tanfidziyyah, setelah sempat usulan tersebut ditolak saat Konferensi Besar (Konbes).

“Jadi soal Ahwa itu kan sudah keputusan Muskerwil (Musyawarah Wilayah) kita di Paiton tahun 2019. Makanya kemarin walaupun usulan itu sempat ditolak saat Munas Konbes, meski kita berjuang sendirian, karena itu amanat organisi,” ungkapnya  usai membuka Musyawarah Kerja Cabang II PCNU Mojokerto di Pondok Pesantren Nurul Huda, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Selasa (15/10/2021).

Ia mensinyalir, pada saat Muktamar NU di Jombang sebanrnya sudah ada catatan tanfidziyah juga dipilih oleh ahlul ahli wa aqdi. Akan tetapi aturan tersebut hilang atau tidak berlaku.

“Disinyalir, dulu ketika komisi organisi di Muktamar Jombang itu sudah ada catatan bahwa tanfidziyyah juga dipilih ahlul ahli wa aqdi, tapi cacatan ini hilang, tidak tahu kemana, itu yang kita sayangkan,” ungkap Kiai Abdussalam.

Oleh karena itu, Ia menegaskan, PWNU akan memperjuangkan kembali hal tersebut pada Muktamar ke 34 di Lampung agar bisa masuk ke dalam Angaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PBNU.

“Target kita seperti itu. Kita akan memperjuangkan itu masuk AD/ART di Muktamar Lampung), walaupun itu mungkin tidak bisa  diberlakukan di Muktamar kali ini, kita akan berusaha agar diberlakukan di Muktamar yang akan datang,” jelasnya.

Disinggung terkait dukungan Pengurus Cabang NU (PCNU) se Jatim, Kiai yang akrab disapa Gus Salam itu mengklaim seluruh PCNU se Jatim telah menyatakan sikap akan mengikuti arahan dari PWNU Jatim, baik terkait kontestasi calon maupun program. Meski ada isu beberapa PCNU di Jatim yang belum menyatakan sikap soal pilihan calon Ketum PBNU yang akan diusung.

Akan tetapi, Kiai Abdussalam menepis hal tersebut. Menurutnya  tidak seperti itu, proses yang dilakukan PWNU tidak hanya dari atas kebawah. Tapi juga menjaring anspirasi.

“Yang perlu diingiat kebersamaan PWNU dengan PC berlangsung sejak lama, tidak hanya menjelang Muktamar, maka ke kompakan harus kita jaga, “tandasnya.

Dikatakan, sekitar dua minggu yang lalu, berbagai PCNU berkumpul di kantor PCNU Mojokerto untuk menyatakan sikap Muktamar dilakukan secepatnya.

“Poin yang paling krusial adalah akan mengikuti arahan PWNU Jatim, baik terkait kontestasi maupun program yang akan diusulkan, satu barisan,” bebernya.

“Setelah PWNU mengeluarkan SK itu, kita akan mengundang Rais Aam dan Tanfidziyyah untuk melakukan sosialisasi keputusan itu. Termasuk kita memperjuangkan Kiai Miftah kan ada mekanismenya, yaitu, mekanisme dimulai dari Ahlul Hallu Wal Aqdi,” terang Pengasuh Pesantren Sabilulrosyad Kota Malang itu.

Setalah itu, PWNU Jatim akan membuat tim untuk berkomunikasi dengan berbagai PW dan PC di luar Jatim.