JEMBER, FaktualNews.co – Romlah warga Dusun Kresek, Desa Pancakarya, Kecamatan Ajung, kaki kirinya hancur setelah mengalami kecelakaan dilindas truk saat pulang kerja dari Gudang Tembakau Mangli Djaja Raya 8 bulan lalu.
Kecelakaan itu terjadi saat wanita berumur 60 tahun itu dibonceng motor pulang ke rumah oleh putranya. Namun nahas, saat perjalanan pulang, Romlah jatuh dari motor dan dilindas truk yang melaju di belakangnya.
Dalam kejadian kecelakaan itu, paha hingga kaki bagian bawah Romlah hancur terlindas truk. Saat itu kakinya pun diamputasi.
Romlah tidak mampu berbuat banyak, karena suaminya hanya seorang pemulung. Sementara itu, dua anaknya hanya mampu menyambung hidup untuk kebutuhan pribadinya.
Relawan Rengganis dan Kelompok Jember Berani (Berni)yang mengetahui nasib malang yang dialami Romlah, tergerak membantu Romlah dengan kaki palsu.
Dengan adanya kaki palsu itu, Romlah berharap bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala.
Ketua Berni Jember, Indi Naidha, menyatakan Berni tidak hanya membahas soal sepak bola, namun juga sosial.
“Artinya kami tetap bergerak di bidang olahraga, ke depan kami akan memback up terkait kegiatan sosial. Seperti yang kami lakukan saat ini merupakan sebuah sinergitas dengan yayasan dan banyak instansi,” ucap Indi, Senin (18/10/2021).
“Untuk hari ini saya dikabari teman-teman relawan, ada ibu-ibu yang mengalami kecelakaan sampai di amputasi kakinya akibat kecelakaan,” sambungnya.
Kata Indi, dalam kegiatan sosial yang dilakukan, dirinya tak hanya seorang diri. Ada dukungan dan pendampingan dari Dewan Pembina Berni Jember, Agus Rizky dan Dewan Pengawas Berni Jember Didik Muzani.
“Menjadi semangat tersendiri bagi Berni untuk bisa menjawab soal kegiatan sosial yang dilakukan. Kebetulan beliau-beliau ini support sosialnya luar biasa,” ungkapnya.
Indi menyampaikan, jauh sebelum dilakukan kegiatan bersama Berni Jember, dirinya mengaku pernah berkolaborasi atau berkecimpung dengan kegiatan sosial lainnya.
“Karena dulu kan Berni berorganisasi di bidang olahraga. Dan alhamdulillah setelah ditunjuk jadi ketua ini, banyak manfaatnya. Terutama di bidang sosial, dari saya pribadi dan Berni juga,” ujarnya.
“Kita beberapa waktu lalu turun dan ketemu dengan suporter Berni, untuk melaksanakan kegiatan vaksinasi. Selain itu, kita mengunjungi salah seorang kakek yang sudah tidak mempunyai keluarga. Nanti kita akan mengawal bagiamana caranya supaya bisa tinggal di panti sosial,” sambungnya.
Koordinator Pengumpulan Kaki Palsu Relawan Rengganis Vian Imuniatun mengatakan, kegiatan sosial yang dilakukan dirinya adalah bagian kepedulian dari kaum difabel agar memiliki semangat hidup lebih baik.
Terkait kebutuhan kaki palsu yang dialami Romlah, pihaknya sudah melakukan MoU dengan RS Sumber Glagah, Kabupaten Mojokerto.
“Untuk pengukuran di RS Sumber glagah, Mojokerto dilakukan secara medis. Kita memilih yang medis, karena kalau medis nanti akan dilihat postur bentuk kaki palsunya,” kata Vian.
Nantinya prosedur pengadaan kaki palsu itu, katanya, ada 3 tahapan yang dilakukan.
“Diawali dari berangkat dan diukur, kemudian selanjut fitting (percobaan, red) kaki palsu yang ada. Jika ada yang tidak nyaman akan disesuaikan. Terakhir finishing, kaki palsu diambil dan dipakai pasien. Tentunya dengan kenyamanan pemakai yang sudah sesuai,” ulasnya.
Terkait dukungan dari Berni Jember, lanjut Vian, adalah bentuk kolaborasi dalam berkegiatan sosial.
“Karena tentunya kita butuh sinergi dengan semua pihak. Jika ada informasi butuh kaki palsu, atau tangan palsu. Atau apapany bagi rekan saudara difabel. Bisa berkoordinasi atau kolaborasi dengan kami,” ujarnya.