JOMBANG, FaktualNews.co – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim melakukan kunjungan kerja ke Jombang, Jawa Timur, Kamis (21/10/2021).
Salah satu tempat yang dia kunjungi adalah Ponpes Tebuireng. Di sana, Nadiem menyempatkan diri berziarah sekaligus zikir di Makam Pendiri NU, Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari.
Selain disambut Pengasuh Pesantren KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin, kedatangan Mendikbud Ristek ini juga disambut oleh Bupati Mundjidah Wahab.
Namun sayang, dalam kunjungannya di kota santri ini, Nadiem enggan diwawancarai. Nadiem justru terlihat sibuk berselfie dengan puluhan santri lalu berbincang dengam beberapa pimpinan pondok.
Saat berbincang dengan Bupati Mundjidah, Nadiem sempat memberi ucapan selamat dan acungan jempol. Dia terlihat kagum setelah mendengar yang diungkapkan oleh bupati, saat ini Jombang sudah berstatus level 1 risiko persebaran Covid-19.
Kepada Bupati, Nadiem juga menargetkan pembelajaran tatap muka (PTM) akan digelar secara penuh atau 100 persen pada awal tahun depan, tepatya Januari 2022 mendatang.
Diapun menyampaikan harapannya, agar semua daerah bisa segera menurunkan status zona atau risiko penyebaran covid-19 hingga level satu atau zona hijau. Sehingga PTM segera dibuka kembali.
“Jombang sudah level 1? selamat ya ibu,” ungkap Nadiem, di hadapan awak media yang mengabadikan momen tersebut.
Sementara, hal senada disampaikan Bupati Mundjidah, Menteri Nadiem Makariem juga berharap agar sekolah tatap muka tidak dibatasi lagi.
“Benar, tadi Mas Menteri menyampaikan tatap muka jangan dibatasi, insyaAllah Januari sekolah sudah tatap muka penuh, kan saat ini kita masih bergilir,” ungkapnya.
Seperti diketahui, sampai saat ini sekolah tatap muka baik SD, SMP maupun SMA sederajat di Jombang telah digelar dengan jumlah siswa yang masuk sebanyak 50 persen dari kapasitas ruangan. Ada yang menggunakan sistem ganjil genap berdasar absensi maupun metode lainya.
Bupati berharap, masyarakat tak kendor dengan protokol kesehatan. Memakai masker rangkap dua, menjaga jarak aman, mengindari kerumuman, rajin mencuci tangan. “Dan mengurangi mobilitas, agar wabah ini segera berakhir,” pungkasnya.