Liga Muslim dan Kongres Yahudi Desak PBB untuk Mempromosikan Kebebasan Beragama
LONDON, FaktualNews.co – Sekretaris jenderal Liga Muslim Dunia (Muslim World League – MWL) dan presiden Kongres Yahudi Dunia (World Jewish Congress – WJC) mendesak sekretaris jenderal PBB untuk mengadvokasi kebebasan beragama dan mengakhiri kekerasan terhadap rumah ibadah.
Selama pertemuan dengan Antonio Guterres di PBB pada hari Selasa (19/10/2021), kedua pemimpin organisasi keagamaan tersebut mendesak sekretaris jenderal agar mempromosikan dialog antaragama dan koeksistensi sebagai cara untuk menempa konsensus tentang banyak tantangan terbesar dunia.
Mereka menekankan bahwa agama memiliki kekuatan unik untuk menyatukan individu mengingat bahwa sumber bersama mereka adalah rahmat dan kedamaian.
“Dunia berada di bawah ancaman dari individu dan kelompok jahat yang berusaha menggunakan kebencian, kekerasan, dan diskriminasi untuk menargetkan Muslim, Yahudi, dan banyak komunitas global lainnya,” kata Dr. Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa, dikutip Arab News, Kamis (21/10/2021).
“Untungnya, bagaimanapun, kita melihat kemitraan antaragama berkembang lebih dari sebelumnya saat kita bersatu untuk melawan momok rasisme dan ekstremisme, dan membangun jembatan toleransi, pengertian, perdamaian dan harmoni,” katanya.
Sementara itu, presiden WJC Ronald S. Lauder mengatakan dunia harus berdiri bersama melawan rasisme.
“Kampanye melawan rasisme, antisemitisme, Islamofobia, dan manifestasi kebencian lainnya akan jauh lebih efektif jika mereka dipersatukan, baik oleh agama Ibrahim maupun agama lain di seluruh dunia,” kata Lauder.
“Kami percaya dalam bekerja menuju dunia yang lebih baik, untuk generasi yang akan datang,” tambahnya.
Kedua pemimpin agama memperbarui komitmen mereka untuk bekerja sama untuk mempromosikan toleransi beragama di seluruh dunia dan memanfaatkan pengaruh mereka sebagai pemimpin organisasi global independen yang apolitis tetapi memiliki kedudukan moral yang signifikan.
MWL dan WJC mengeluarkan pernyataan bersama di hadapan Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa pada 4 Oktober yang menjanjikan komitmen antaragama untuk mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia untuk semua.
Ini menandai pertama kalinya pernyataan yang terkoordinasi dipresentasikan oleh kelompok perwakilan Yahudi dan Muslim di hadapan badan PBB.
Kedua organisasi tersebut menegaskan kembali perlunya menjaga kebebasan beragama secara global dan hak individu untuk menjalankan agama mereka sebagai hak asasi manusia.