FaktualNews.co

Lapas Lumajang Dirikan Pesantren guna Membangun Mental Spiritual Warga Binaan

Religi     Dibaca : 884 kali Penulis:
Lapas Lumajang Dirikan Pesantren guna Membangun Mental Spiritual Warga Binaan
FaktualNews.co/efendi murdiono
Peresmian pondok pesantren di Lapas Kelas ll B Lumajang

LUMAJANG, FaktualNews.co – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Lumajang resmi mendirikan pondok pesantren At-Taubah untuk meningkatkan pengetahuan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyampaikan adanya pondok pesantren akan lebih banyak warga binaan Lapas untuk mempelajari mendalami dan mengamalkan ilmu agama.

“Sungguh ini kado terindah bagi kami Kabupaten Lumajang, di Hari Santri Nasional adanya Pondok Pesantren At-Taubah di Lapas Kelas IIB Kabupaten Lumajang,” kata Thoriq dalam sambutannya, Sabtu (23/10).

Program pondok pesantren bagi warga binaan merupakan upaya membina mental dan spiritual santri Napi. Sehingga santri Napi bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan dapat mengamalkan ilmu selama di Lapas maupun saat bebas nanti.

“Terima kasih, ini berkah bagi kita semua, termasuk menghadirkan program yang lebih produktif, agamis, memiliki nilai spiritual di lapas ini, rasa bangga saya dan hormat saya kepada Kalapas dan Kemenag Lumajang,” ujar bupati.

Kepala Lapas IIB Lumajang , Agus Wahono menjelaskan program pondok pesantren di Lapas Kelas IIB Lumajang ini merupakan inisiasi bupati saat penyerahan remisi 17 Agustus 2021 lalu.

Program ini merupakan bentuk kerjasama antara Lapas IIB Lumajang, Pemkab Lumajang dan Kantor Kemenag Lumajang.

Agus Wahono menjelaskan bahwa program yang telah berjalan kurang dari 4 minggu ini menjadi model pendidikan pondok pesantren di Lapas yang merubah mental dan spiritual para santri narapidana.

“Kita berharap setelah bebas mereka menjadi orang-orang yang bermanfaat, minimal bisa menjadi imam di keluarganya, syukur pulang dari sini ada yang jadi ustadz, tentu akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya maupun pak bupati,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Kementerian Agama Lumajang, Muhammad Muslim menjelaskan bahwa Kemenag mendukung penuh program ini dengan mengirimkan para penyuluh agama terbaik sebagai guru dalam Ponpes ini.

Ia menjelaskan para santri Napi nantinya akan mendapatkan pembelajaran seperti tahfidzul Qur’an, tartil, tilawah, kitab kuning, baca tulis Al Qur’an, nahwu sharaf, fathul qorib, akidah dan akhlak.

“Ini adalah bentuk tanggung jawab bersama mengubah mental saudara-saudara kita yang kebetulan berada di tempat ini,” ujarnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah