NGANJUK, FaktualNews.co – Warga yang diduga keracunan massal setelah menghadiri hajatan di Desa Banaran, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk masih ada yang dirawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kertosono, Selasa (26/10/2021). Sebelumnya, mereka mengalami sakit perut, mual dan muntah.
Pantauan FaktualNews.co di IGD RSUD Kertosono, mereka masih menempati beberapa tempat tidur. Informasi yang berkembang, mereka diduga mengalami sakit perut setelah menghadiri hajatan dan memakan sajiannya.
Salah satu warga itu, yakni Pjs (44), pria yang mengalami sakit perut dan mual, mengatakan, ia sakit perut pada keesokan harinya.
Ia tidak nafsu makan dan minum selama dua hari. Ia dilarikan ke dokter hingga kemudian ke RSUD Kertosono. Kini ia hanya harus diinfus. Makanan yang diketahuinya itu terdiri dari ayam kecap hingga nasi goreng.
“Kalau melihat ini ya, saksi mata, itu pada saat mau masak itu bagian kentang dikerubuti laler (lalat, red) hijau yang ‘nelek’ (meninggalkan kotoran, red),” kata Pjs ditemui FaktualNews.co di IGD.
Hal yang sama juga dialami MU (57), perempuan, warga setempat. Ia merasakan sakit perut dalam dua hari ini. “Perut saya waktu itu sakit, terus mual, pusing. Mules sekali di perut,” kata MU di RSUD Nganjuk.
Sementara itu orang yang punya acara itu disebut-sebut warga bernama SUM (48), warga setempat. SUM tidak menghindar saat ditemui di rumahnya.
Ia mengungkapkan, kabar orang keracunan itu masih simpang siur. Masakan mulai dari bakso, mi, ayam kecap dan mi goreng. “Itu sudah saya serahkan kepada ibu-ibu di rumah,” kata SUM saat ditemui di rumahnya.
Semua makanan ialah hasil olahan yang segar. Artinya, bukan makanan basi. Makanan itu juga hasil masakan sendiri.
Untuk sementara ini, dikatakanya, kabar adanya warga yang diduga keracunan itu masih simpang siur.
Menanggapi informasi warga yang keracunan akibat menyantap sajiannya, dia tidak banyak berkomentar. Ia hanya menunggu hasil pemeriksaan dari pihak medis dan kepolisian.
“Kita menunggu pihak medis. Kalau itu benar-benar keracunan atau mungkin ada virus yang lain,” ungkapnya.
Ia mengaku, akan kooperatif saat diperiksa oleh pihak medis maupun kepolisian. Informasi resmi, diinginkanya, agar disampaikan Polisi. “Kepolisian sudah kesini, dari Polsek juga sudah datang kesini,” pungkasnya.
Beruntung, ia tidak mengundang orang banyak. Orang yang hadir di acaranya itu, hanya warga setempat.
Sementara, informasi yang didapat FaktualNews.co, warga yang meninggal dunia itu, bernisial DWR (61), ia datang ke IGD sekitar pukul 14.42 WIB, dan mengembuskan napas terakhirnya, sekitar 04.57 Wib.
Hingga saat ini, wartawan masih terus berupaya memastikan penyebab keracunan itu. Wartawan masih berusaha mengkonfirmasi berbagai pihak terkait.