Teknologi

Hasil Riset, Bitcoin Masih Terkonsentrasi di Beberapa Tangan

SURABAYA, FaktualNews.co – Popularitas Bitcoin yang melonjak ternyata tidak cukup mengubah cakupan atau sebaran pemiliknya. Sejak dirilis tahun 2009 kepemilikan Bitcoin masih terkonsentrasi di beberapa tangan saja.

Menurut sebuah studi yang dilakukan organisasi riset nirlaba swasta Amerika Serikat, National Bureau of Economic Research (NBER), tidak kurang dari 10.000 investor individu teratas dalam Bitcoin masih mengendalikan sekitar sepertiga dari mata uang kripto yang beredar.

Penggemar crypto telah lama merenungkan siapa pemilik terbesar Bitcoin sejak awal keberadaannya.

Sangat sulit untuk menentukan konsentrasi kepemilikan, karena banyak alamat terbesar tidak sering mewakili individu, tetapi bursa dan entitas lain yang memegang Bitcoin atas nama investor lain.

Namun, dengan menggunakan metode pengumpulan data yang membedakan antara alamat milik perantara dan individu, peneliti NBER dapat menemukan yang pertama mengendalikan sekitar 5,5 juta Bitcoin pada akhir tahun lalu, sementara yang kedua mengendalikan sekitar 8,5 juta.

Selain itu, 1.000 investor individu teratas mengendalikan sekitar 3 juta, dan konsentrasinya bisa lebih besar.

“Pengukuran konsentrasi ini kemungkinan besar adalah pernyataan yang sepele karena kami tidak dapat mengesampingkan bahwa beberapa alamat terbesar dikendalikan oleh entitas yang sama,” tulis peneliti Igor Makarov dan Antoinette Schoar, dilansir TIME, Senin (25/9/2021).

Misalnya, data tidak menetapkan kepemilikan Bitcoin awal yang disimpan di sekitar 20.000 alamat kepada satu orang (Satoshi Nakamoto) dan menganggapnya sebagai milik 20.000 individu yang berbeda.

NBER menemukan bahwa 10% penambang teratas mengontrol 90% dari kapasitas penambangan Bitcoin, dan hanya 0,1% (sekitar 50 penambang) yang mengontrol 50% dari kapasitas penambangan.

Konsentrasi tinggi seperti itu dapat membuat jaringan Bitcoin rentan terhadap serangan 51%, di mana sekelompok penambang yang berkolusi atau satu penambang dapat menguasai sebagian besar jaringan.

NBER menemukan konsentrasi juga menurun mengikuti kenaikan tajam harga Bitcoin, yang berarti kemungkinan jaringan rentan terhadap serangan 51% lebih tinggi ketika harga Bitcoin turun tajam.

“Hasil kami menunjukkan bahwa terlepas dari perhatian signifikan yang telah diterima Bitcoin selama beberapa tahun terakhir, ekosistem Bitcoin masih didominasi oleh pemain besar dan terkonsentrasi, baik itu penambang besar, pemegang Bitcoin, atau bursa,” tulis para peneliti.

“Konsentrasi yang melekat ini membuat Bitcoin rentan terhadap risiko sistemik dan juga menyiratkan bahwa sebagian besar keuntungan dari adopsi lebih lanjut cenderung jatuh secara tidak proporsional ke sekelompok kecil peserta.”