Kesehatan

Target Masih Rendah, Dinkes Bondowoso Batasi Peserta Vaksin Luar Daerah

BONDOWOSO, FaktualNews.co – Persediaan vaksin di Kabupaten Bondowoso yang hanya bertahan 5 hari, membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mengambil kebijakan antispatif. Petugas vaksinator diimbau agar memprioritaskan peserta vaksin dari wilayah sendiri.

Hal ini dikarenakan persediaan vaksin di kota tape yang tersisa 65 ribu dosis dengan ketahanan 5 hari ke depan saja. Kebijakan pembatasan peserta vaksin dari luar daerah seperti di Jember dan Situbondo yang merupakan kabupaten tetangga itu mulai diterapkan belakangan ini.

“Kalau misalkan mereka datang di perbatasan ya, misal Situbondo dengan Cerme, Besuki dengan Wringin dan Jember di Maesan. Nah ketika mereka datang ya kita sampaikan karena kita kan mengejar dosis pertama. Memang saya menyampaikan imbauan, tidak larangan lo ya, imbauan kepada semua puskesmas agar memprioritaskan dosis 1 dulu sampai target minimal 50 persen tercapai,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bondowoso, dr. Mohammad Imron, Rabu (27/10/2021).

Ia menyebut, realisasi vaksinasi di Kabupaten Bondowoso masih rendah yakni 45 persen. Oleh karenanya, Dinkes menginstruksikan kepada vaksinator memberikan edukasi terlebih dahulu kepada warga luar Bondowoso yang datang ingin mendapatkan vaksin.

“Pertama harus diedukasi dulu bahwa kita memprioritaskan warga bondowoso. Karena masih banyak warga bondowoso yang belum tervaksinasi. Kedua, kita juga tanya dia dosis 1 atau dosis 2? Kalau dosis 1, maka kita minta, kami pun di bondowoso masih mengejar dosis 1. Kita prioritaskan dulu untuk warga bondowooso,” ungkapnya.

Namun jika warga luar daerah datang ingin menerima vaksin dosis 2, maka selama ketersediaan masih ada, maka pihaknya akan melayani. Ia menyebut, langkah ini karena vaksinasi di Kabupaten Bondowoso belum maksimal.

“Kecuali kalau kita sudah 70 persen lebih. Akhir bulan ini kita menuju target 50 persen. Sekarang posisi di angka 45 persen. Sedangkan vaksinasi lansia 24 persen, kurang 16 persen lagi menuju target 40 persen,” beber dr. Imron.

(Awi)