FaktualNews.co

Nusrat Jahan, Masjid Indah Berbentuk Unik di Kopenhagen

Religi     Dibaca : 1313 kali Penulis:
Nusrat Jahan, Masjid Indah Berbentuk Unik di  Kopenhagen
FaktualNews.co/Istimewa
Masjid Nusrat Jahan atau The Nusrat Djahan Moske, di Hvidovre, pinggiran Kopenhagen, Denmark. (google.com)

SURABAYA, FaktualNews.co – Sebuah masjid mungil berdiri anggun di Hvidovre, pinggiran Kopenhagen, Denmark. Namanya bernuansa perempuan, Masjid Nusrat Jahan atau The Nusrat Djahan Moske.

Bentuk bangunan masjid berkapasitas 120 jemaah tersebut secara keseluruhan bisa dibilang unik, menyerupai bentuk jamur.

Masjid Nusrat Jahan adalah masjid pertama yang dibangun di Denmark pada tahun 1967. Masjid ini dibiayai sendiri oleh anggota perempuan jemaah muslim Ahmadiyah di Denmark.

Dikutip dari Wikipedia, nama masjid itu diambil Nusrat Jahan Begum, istri kedua Mirza Ghulam Ahmad, Hadhrat Masih Mau’ud dan Mahdi.

Komunitas muslim Ahmadiyah memulai dakwahnya pada awal 1950-an. Saat itu, seorang pendakwah Kamal Yousuf ditunjuk oleh gerakan Ahmadiyah untuk memulai di Denmark. Dia pertama kali melakukan kunjungan Denmark pada tahun 1956.

Pada tahun 1967, komunitas Ahmadiyah menerbitkan terjemahan pertama Al-Quran dalam bahasa Denmark. Penerjemah utamanya adalah Abdus Salam Madsen sendiri, yang publikasinya merupakan satu-satunya terjemahan yang tersedia untuk publik Denmark selama lebih dari empat dekade.

Hingga akhir 1980-an, Madsen dipandang sebagai figur publik Islam terkemuka di Denmark.

Pada tahun 1966, kira-kira lima hari sebelum konstruksi, Kota Madya Hvidovre mencabut izin awalnya untuk membangun masjid. Di sisi lain, khalifah ketiga jemaah Ahmadiyah, Mirza Nasir Ahmad akan tiba di wilayah tersebut, untuk meletakkan batu pertamanya.

Arsitek masjid, John Zachariassen, melaporkan situasi tersebut kepada Perdana Menteri Denmark saat itu, Jens Otto Krag. Krag memberikan pemberitahuan untuk mengabaikan keputusan Pemerintah Kota dan melanjutkan pekerjaan konstruksi.

Peletakan batu pertama masjid yang mendapat perhatian luas media itu
akhirnya dilakukan pada 6 Mei 1966 dan diresmikan setahun kemudian oleh khalifah pada 21 Juli 1967. Upacara pembukaan dihadiri oleh perwakilan pemerintah Denmark.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh