FaktualNews.co

Apel Siaga di Nganjuk, Gubernur Khofifah Sebut Sungai Rawan Banjir

Peristiwa     Dibaca : 863 kali Penulis:
Apel Siaga di Nganjuk, Gubernur Khofifah Sebut Sungai Rawan Banjir
FaktualNews.co/Romza.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat meninjau sungai di Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Senin (01/11/2021).

NGANJUK, FaktualNews.co – Gubernur Jawa Timur,  Khofifah Indar Parawansa menyebut beberapa titik sungai di Jatim rawan terjadi banjir. Untuk itu, semua pihak diminta saling siap siaga menghadapinya.

Ada bebera sungai rawan banjir yang disebut Khofifah. Di antaranya, Sungai Lamong Gresik, Sungai Kemuning Sampang, Sungai Welang dan Sungai Kedung Larangan di Pasuruan dan beberapa sungai lain yang memiliki intensitas banjir sama besarnya serta terjadi di lokasi rural seperti Sungai Rejoso Pasuruan, Sungai Kening di Tuban dan anak-anak sungai di Madiun, aliran Sungai Bengawan

“Mengingat titik-titik ini merupakan langganan banjir. Berarti ada sesuatu yang harus kita lakukan antisipasi dan mitigasi dengan hal-hal yang terkait kebutuhan konstruksi di beberapa area tersebut. Mayoritas penyebab banjir adalah tumpukan sampah di pintu-pintu air. Tolong kepada masyarakat jangan membuang sampah di sungai atau selokan,” katanya saat apel siaga banjir di kawasan Bendungan Semantok Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Senin (01/11/2021) pagi.

Seperti diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini guna mewaspadai terhadap kedatangan La Nina menjelang akhir tahun ini. Berdasarkan monitoring BMKG terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian Tengah dan Timur. Saat ini nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina.

Fenomena La Nina tahun ini akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20%-70% di atas normalnya. Dengan ada potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan tersebut. Maka perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi.

“Dalam menghadapi musim hujan tentunya kita semua harus mempersiapkan semua sumber daya yang ada. Baik SDM ataukah peralatan dan yang penting adalah pemanfaatan teknologi, teknologi perkiraan cuaca, teknologi pemantauan tinggi muka air, kita harus memanfaatkan secara optimal sarana-sarana pengendali banjir yang ada,” paparnya

Khofifah berharap setiap daerah yang masuk kategori rawan banjir untuk segera membentuk Posko Banjir utamanya disetiap titik titik yang disiagakan.

Tak hanya itu, setiap daerah juga harus mulai memantau tanggul tanggul sungai yang dianggap kritis. Serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang berada di wilayah desa terpencil.

“Koordinasi secara detail harus terus dilakukan dengan lintas sektor. Para Relawan harus menjadi tim terdepan dalam mengantisipasi dari setiap bencana banjir yang tidak diinginkan,” terangnya.

Menurut Khofifah, kesiapsiagaan masyarakat termasuk didalamnya OPD serta elemen strategis lainnya harus dilandasi dari keadaan geografis Indonesia yang berada dalam kawasan ring of fire dimana itu artinya daerah rawan terjadinya bencana.

Ia juga mengingatkan kepada seluruh jajaran dinas maupun OPD yang bertugas untuk meningkatkan kewaspadaan sekaligus mengantisipasi Banjir melalui deteksi dini. Pemetaan, kewaspadaan dan kesiapsigaan utamanya dalam checking seluruh alat pompa, kondisi AKI, alat penerangan, hingga alat alat berat sedetail mungkin.

“Mulai hari ini dicek seluruh alat, pastikan semua dalam kondisi bisa terpakai dan digunakan mengantisipasi banjir di musim penghujan. Juga alat-alat berat harus dipastikan bisa berfungsi dengan baik,” ungkapnya.

Turut hadir dalam apel siaga tersebut, Kasdam V Brawijaya Brigjen TNI Agus Setiawan,  Plt. Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, Danrem O831, Dansat Brimob Polda Jatim, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR RI serta Forkopimda Nganjuk.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin