JOMBANG, FaktualNews.co – Dokter Ivan Ubaidillah, Kepala Puskesmas Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, setidaknya dalam satu bulan terakhir ini, harus berangkat dari rumah untuk melaksanakan tugas lebih pagi dari bisanya.
Sebab, dalam satu bulan terakhir, dia bersama sejumlah tenaga kesehatan (nakes) dari Puskesmas Wonosalam, didampingi aparat TNI dan Polri harus berkeliling dari rumah ke rumah warga.
Padahal, wilayah kecamatan yang dipimpinnya sebagian besar pegunungan. Dia dan rombongan harus door to door, guna melaksanakan vaksinasi. Sasarannya terutama adalah warga lanjut usia (lansia).
Ivan dan rombongan memang harus memiliki kesabaran dan ketekunan ekstra, karena yang disasar adalah lansia, yang tak sedikit memang sulit ketika akan divaksin.
Tidak sedikit dari mereka belum bersedia untuk divaksinasi karena berbagai alasan. Di antaranya ada yang merasa dirinya sehat, sehingga tidak perlu divaksin Covis-19.
Ada juga yang merasa tidak perlu divaksin karena sudah tua, dan ada lagi yang khawatir dengan efek samping dari vaksinasi Covid-19.
“Tapi memang banyak dari mereka itu yang intinya tidak paham manfaat dari vaksinasi Covid-19,” kata Kepala Puskesmas Wonosalam, dr Ivan Ubaidillah, Senin (1/11/2021).
Itu pula sebab, di Kabupaten Jombang, Jawa Timur capaian vaksinasi lansia saat ini masih minim dan belum menyentuh target minimal 60 persen dari jumlah sasaran vaksinasi.
Padahal, berbagai upaya sudah dilakukan petugas, namun hasilnya masih belum optimal.
Vaksinasi untuk lansia diakui sejumlah pihak cukup menyulitkan. Terutama lansia yang tinggal di wilayah pelosok atau wilayah pegunungan seperti Wonosalam.
Selain kendala geografis, kondisi fisik lansia yang menyulitkan datang ke lokasi vaksinasi, juga faktor pada diri lansia itu sendiri.
Dokter Ivan Ubaidillah berkisah vaksinasi lansia lebih menyulitkan dibandingkan vaksinasi untuk orang dewasa dan remaja.
Ivan lantas menceritakan pengalamannya berkeliling jemput bola ke rumah-rumah lansia yang terkadang menggelikan, namun juga memprihatinkan.
Seringkali Ivan bersama petugas kesehatan lainnya saat berkeliling mendapati warga lansia menutup pintu rumahnya.
“Kami datangi, pintu rumahnya ditutup. Ada yang mau ketemu, tapi enggan ikut vaksin, dengan berbagai alasan. Dari takut efek samping vaksinasi, sudsah merasa tua sehingga tak perlu vaksin, sampai kepada tidak paham untuk apa dirinya divaksin,” tutur Ivan.
Upaya untuk merayu para lansia untuk mau divaksin itu membutuhkan waktu tak sedikit. “Dibujuk tidak mau, dibonceng juga tidak mau. Akhirnya tak sedikit yang terpaksa kami vaksin di rumahnya masing-masing. Itulah kendala-kendala yang kami alami, sehingga vaksinasi lansia agak lambat,” kata Ivan.
Menurut Kepala Puskesmas Wonosalam yang asal Kecamatan Mojowarno tersebut, sedikitnya ada dua faktor utama penyebab belum optimalnya pelaksanaan vaksinasi di wilayah tugasnya, khusus untuk warga yang berusia 60 tahun ke atas.
Pertama, kata Ivan, banyak lansia menolak mengikuti vaksinasi karena merasa sehat dan tidak memerlukan vaksin.
Para lansia mengaku tidak memerlukan suntikan vaksin karena hanya berada di rumah saja dan tidak akan ke mana-mana. Selain itu, banyak lansia yang menolak ikut vaksinasi karena takut efek samping setelah mendapat suntikan dosis vaksin.
“Jadi, faktor utamanya karena persepsi tentang vaksin, mereka merasa belum butuh vaksin. Lalu (faktor) yang kedua, ketakutan terhadap efek vaksin,” kata dia.
Kemudian kedua, lanjut Ivan, yakni medan dan jarak antar rumah di wiayah tugasnya yang secara geografis merupakan pegunungan.
Topografi Wonosalam berbeda dengan wilayah lainnya, di mana 9 desa di wilayah kerja Puskesmas Wonosalam berada di kawasan pegunungan.
“Di wilayah Wonosalam itu jarak antar-rumah cukup jauh karena kawasan pegunungan. Jadi kalau pun kami berkeliling, tetap capaiannya terbatas, tidak bisa banyak warga yang bisa dijangkau,” tuturnya.
Agat pelaksanaan vaksinasi tetap bisa maksimal, Puskesmas Wonosalam membuka layanan penyuntikan vaksin hingga ke desa-desa. Lokasi penyuntikan vaksin dibuka di Polindes, Puskesmas pembantu maupun Posyandu di masing-masing desa.
Selain itu, petugas kesehatan didamping aparat TNI dan Polri juga berkeliling mendatangi lansia dari rumah ke rumah.
Meski menghadapi berbagai kendala itu, Ivan optimistis target vaksinasi di wilayah Puskesmas Wonosalam akan segera bisa dituntaskan, yakni dengan mendekatkan tempat layanan vaksinasi ke tempat terdekat dari rumah warga.
Jumlah sasaran vaksinasi di wilayah kerja Puskesmas Wonosalam, tercatat sebanyak 25.930 orang. Dari jumlah itu, sasaran untuk lansia sebanyak 3.267 orang.
Saat ini, jumlah sasaran yang sudah mendapatkan suntikan vaksin dosis 1 sebanyak 17.273 orang atau sebesar 66,4 persen. Sedangkan untuk lansia dari 9 desa di wilayah kerja Puskesmas Wonosalam, jumlah yang sudah divaksinasi sebanyak 1.339 atau 41 persen.