Peristiwa

Kapal Tak Terjual, 9 ABK Asal Jatim Terdampar 5 Bulan di Perairan Guam

SURABAYA, FaktualNews.co – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim tengah berupaya memulangkan sembilan Anak Buah Kapal (ABK) MV Voyanger yang terdampar di Perairan Guam, Amerika Serikat (AS) lantaran kapal yang diantarnya tak ada yang membeli. Kesembilan ABK itu diketahui sebagai warga Jatim.

Kepala Disnakertrans Jatim, Himawan Estu Bagijo mengaku jika pihaknya sudah bekirim surat ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Intinya, meminta bantuan agar kesembilan ABK yang tergabung dalam agensi PT Laut Salito bisa segera dipulangkan.

“Upaya Disnakertrans Jatim memantau dan berkirim surat pada Kemenlu untuk segera memulangkan ABK,” kata Himawan kepada wartawan, Rabu (3/11/2021).

Selain itu, Himawan memastikan, bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) secara internal yang dijembatani Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

“Kami juga sudah berkoordinasi secara internal dengan Kemenaker dan BP2MI,” katanya.

Sekadar informasi, Kapal MV Voyanger berangkat dari Bali menuju Guam dengan tujuan pengiriman kapal untuk dijual. Namun, sesampainya di tujuan, ternyata tidak ada pembeli, sementara si pemilik kapal berada di Kanada.

Berhubung kapal batal terjual, owner tidak bisa membayar gaji para awak kapal hingga lima bulan lebih. Bahkan tidak bisa memulangkan para ABK tersebut ke Indonesia. Mereka — para ABK — sempat menghubungi pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Los Angels sejak tiga bulan lalu, tapi belum mendapatkan bantuan.

Sementara untuk mengetahui kondisi kesembilan ABK asal Jatim tersebut, Himawan mengaku terus meng-update informasi, termasuk berkomunikasi dengan salah satu ABK untuk memastikan kalau semuanya dalam kondisi stabil.

Himawan juga menyampaikan, Disnakertrans Kota Batu ikut melakukan investigasi guna mengungkap kebenaran informasi yang beredar dengan mendatangi kediaman para ABK.

“Semoga ada bantuan dari berbagai pihak dalam proses penanganan kepulangan kru kapal tersebut,” harap Himawan.