SURABAYA, FaktualNews.co – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Sidoarjo menyebut Sirkulasi Eddy hingga fenomena La Nina menjadi penyebab terjadinya cuaca ekstrim, termasuk banjir bandang dan longsor di sejumlah daerah di Jatim.
“Terkait kejadian banjir (di Jatim) terdapat beberapa pemicunya. Yaitu yang pertama dipengaruhi oleh adanya Sirkulasi Eddy berada di wilayah utara Jawa Timur,” terang prakirawan BMKG Juanda, Adityo Mega Anggoro, Jumat (5/11/2021).
Sirkulasi Eddy, merupakan sirkulasi di atmosfer berupa pusaran angin dengan durasi harian. Biasanya, jika suatu daerah terdapat Eddy, maka cenderung akan banyak turun hujan.
Karena fenomena alam ini muncul di belahan utara Jatim, maka sebagian besar wilayah tersebut akan diterjang cuaca ekstrim.
Selain itu, suhu permukaan air laut yang meningkat antara 29° celcius hingga 31° celcius, turut pula menyebabkan tingginya curah hujan di Jatim.
Kemudian fenomena La Nina, Adityo masih menjelaskan, yaitu Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya mendorong terjadinya cuaca ekstrim di Indonesia secara umum.
“Jadi tiga faktor inilah yang mempengaruhi anomali cuaca yang kemarin menyebabkan banjir bandang di wilayah Kota Batu,” ucapnya.
Prediksi BMKG, kata Adityo, cuaca ekstrim masih akan berlangsung hingga Februari 2022 mendatang. Untuk itu pihaknya mewanti-wanti masyarakat Jatim agar selalu waspada.
“Bulan November ini kan masih awal masuk musim penghujan di Jawa Timur, jadi waspada!” pungkasnya.