SURABAYA, FaktualNews.co – Arsitektur masjid berubah dari waktu ke waktu. Salah satu desain bangunan yang unik adalah masjid Sancaklar, yang dijuluki dengan masjid bawah tanah.
Masjid yang berada tak jauh dari kota Istanbul, Turki tersebut mulai dibuka untuk umum pada tahun 2014.
Meskipun masjid ini sebenarnya sebagian berada di atas tanah, namun memberikan kesan dibangun ke lereng sekitarnya, terutama jika dilihat dari atas.
Ada lebih dari 86.000 masjid di Turki, namun, masjid Sancaklar memang berbeda. Desain masjid benar-benar ‘keluar’ dari standar dan mendobrak tabu arsitektur dan mendorong jamaah untuk fokus pada esensi ruang keagamaan dan keyakinan Islam.
Masjid Sancaklar berdiri di distrik Buyukcekmece dengan lahan seluas 1.200 meter persegi. Arsitekturnya memadukan desain Islami dan Ottoman dengan sentuhan modern, seolah bebas dari tipologi arsitektur mainstream.
Pada tahun 2013, Masjid Sancaklar menjadi juara pertama dalam kompetisi World Architecture Festival untuk tempat-tempat religi dengan peserta 704 proyek bangunan religi dari 50 negara.
Pada tahun 2015, proyek ini terpilih untuk penghargaan Design of the Year, yang diselenggarakan oleh London Design Museum dan juga masuk dalam 40 nominasi untuk Mies Van der Rohe Award.
Masjid ini dirancang oleh arsitek Turki Emre Arolat untuk Yayasan Sancaklar.
Dikelilingi oleh dinding yang sejajar, halaman atasnya adalah rumah bagi padang rumput yang memisahkan masjid dari kekacauan dunia luar dan jalan raya di dekatnya.
Berjalan-jalan di sekitar area luar masjid, Anda akan melihat kanopi panjang membentang di satu sisi di mana dua pohon zaitun dan satu pohon linden berada. Dari titik ini, Anda harus menuruni tangga batu alam untuk mencapai gedung.
Ruang salat masjid yang luas cukup besar untuk menampung lebih dari 650 jamaah. Suasananya cukup tenang, cocok beriktikaf dan bertafakur untuk menggali lebih dalam ke dunia batin para jemaah.
Yang menarik dari Masjid Sancaklar adalah desainnya yang sederhana. Satu-satunya hiasan di dinding adalah huruf Arab “waw” dan ayat 41 dari Surat al-Ahzab, yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan banyak mengingat.”
Ruang utama bebas dari ornamen dekoratif tidak seperti banyak masjid modern yang dibangun baru-baru ini di Turki. Cahaya matahari menembus ruang salat di sepanjang dinding kiblat, atau yang menghadap ke Mekah.
Dilansir Alarabiya English, Emre Arolat mengatakan pihaknya mendapat tanggapan positif tentang gaya masjid.
“Tidak ada kerangka arsitektur yang telah ditentukan sebelumnya yang dipaksakan oleh Al-Qur’an. Satu-satunya kriteria adalah bahwa segala jenis area suci dapat menampung orang beriman,” kata Arolat kepada Al Arabiya English.