SURABAYA, FaktualNews.co – Ketua Pengurus Wilayah Nahdaltul Ulama (PWNU) Jatim, KH Marzuki Mustamar disebut memberikan dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) di Pilpres 2024 saat datang ke Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilurrosyad Kota Malang, Jumat kemarin (12/11/2021).
Namun, Kiai Marzuki membantahnya, dam mengklarifikasi pemberitaan di media online tersebut. “Saya tidak ada memberikan dukungan kepada Anies untuk menjadi Capres,” tegasnya melalui keterangan pers, Sabtu (13/11/2021).
“Dan ucapan saya kepada sekelompok anak kecil bersama ibunya yang minta foto, sangat disayangkan diplintir seolah saya mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden, padahal sama sekali tidak ada deklarasi tersebut,” sesalnya.
Kiai Marzuki menegaskan, kedatangan Anies ke Ponpes Sabilurrosyad Kota Malang asuhannya pada Jumat kemarin, hanya bentuk silaturahmi dan tidak ada maksud memberikan dukungan politik kepada Anies sebagai Capres.
Dia juga menyayangkan media yang membuat asumsi seolah-olah hal tersebut menjadi dukungan politik. “Sama sekali tidak ada calon-calonan, dukung-dukungan kepada Anies Baswedan. Lagi pula kontestasi ini masih sangat jauh,” katanya.
Kiai Marzuki lantas membeberkan kronologinya. Seusai shalat Jumat, Anies jalan bersama dengan dirinya dan di tengah perjalanan bertemu dengan anak-anak kecil dan ibu-ibunya.
Ibu-ibu tersebut menyuruh anak-anaknya foto dengan Anies dan Kiai Marzuki bilang kepada anak TK tersebut, “Ini kalau mau foto ada calon presiden.”
“Jadi kalau ada yang percaya dan menanggapi itu sebagai deklarasi mendukung Anies, sama saja dengan anak kecil. Kepada rekan-rekan media, tolong jangan menganggap hal tersebut menjadi serius,” ucapnya.
Lagi pula, tandas Kiai Marzuki, kehadiran Anies ke Ponpes Sabilurrosyad tak pernah dijadwalkan sebelumnya. “Tahunya ndadak (mendadak), saya diberi tahu, katanya Pak Anies mau datang. Kami dari kemarin keliling, terus pagi tadi ada kabar,” ujarnya.
Kia Marzuki juga menyebut bahwa isi silaturahmi juga hanya bertukar pikiran bagaimana menyatukan visi-misi bahwa NKRI nomor satu, jangan mengedepankan kepentingan apa pun dan yang ada untuk menguatkan NKRI serta harus adil kepada semua.