PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Proyek Revitalisasi alun-alun Kota Probolinggo, terancam molor. Sebab pekerjaan yang diselesaikan atau progresnya hingga kini baru mencapai sekitar 60 persen.
Padahal seharusnya sudah 90 persen. Sehingga proyek yang didanai Rp1,7 miliar tersebut hampir dipastikan tidak akan selesai tepat waktu, yakni 2 Desember 2021.
Prediksi tersebut diketahui, saat Komisi III DPRD setempat melakukan inspeksi mendadak (sidak), Rabu (17/11/21).
Konsultan Pengawas dari CV Setya Laksana Konsultan, Heri Pujo, menyebut, progres pekerjaan sekitar 63 persen. Padahal seharusnya, pekerjaan yang sudah diselesaikan kontraktor CV
Probolinggo Cemerlang hari ini sedikitnya sudah 90 persen.
Berdasarkan progres tersebut, proyek pembangunan Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Pusat Informasi Touris (PIT) dan Taman Manusia Lanjut (Manula) tidak akan selesai tepat waktu.
“Kalau menurut penghitungan kami, hari ini harusnya sudah 90 persen. Kalau hanya 63 persen, ya tidak akan selesai sesuai target,” tegasnya.
Hari menilai, pekerjaan CV Probolinggo Cemerlang, lamban. Berdasarkan hasil penghitungannya, kontraktor hanya menyelesaikan pekerjaan 0,67 persen setiap hari. Padahal seharusnya, progres hariannya 2,71 persen.
“Itu hasil penghitungan kami selama 28 hari. Jika progres hariannya 0,67 persen, maka pekerjaan yang diselesaikan pada 2 Desember baru berkisar 65 sampai 70 persen. Berarti proyek ini belum selesai,” jelasnya.
Untuk menyelesaikan proyek yang berlokasi di alun-alun ujung utara itu, sesuai jadwal kontrak, dibutuhkan tambahan waktu 50 hari.
Itu agar putus kontrak tidak terjadi, lantaran pekerjaan tidak selesai tepat waktu. Hari meminta tambahan tenaga kerja atau tukang. “Kalau sekarang jumlah tenaga kerjanya 40 orang, minimal tambahannya 100 persen. Bisa 80 sampai 100 tukang,” ujarnya.
Sebelumnya, Hari sudah menyarankan agar man power atau tenaga kerja (tukang) ditambah. Meski ada penambahan tenaga kerja, namun progres atau hasil pekerjaan tidak berbanding lurus alias tidak bertambah.
Mengingat, tukangnya menumpuk di satu pekerjaan, yakni pembangunan fisik di sisi timur. Sedangkan pekerjaan lain, seperti pembuatan taman dan taman manula, dibiarkan tidak disentuh sama sekali.
“Mestinya diatur, biar tidak ngumpul. Ya disebar. Kan masih banyak pekerjaan yang tidak disentuh. Taman manula dosis barat tidak ada yang menggarap sama sekali. Taman juga dibiarkan,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Hari juga menyatakan, paving stone yang sudah terpasang di sisi timur bangunan relief perjuangan dan patung Garuda, belum diuji laboratorium.
Pihaknya tidak mempermasalahkan karena paving stone yang dimaksud jenis dan kualitaanya sama dengan pavingstone yang dipasang di sisi barat bangunan relief. “Tapi tetap, kami nanti minta uji labnya,” pungkasnya.