Dapat Penghargaan dari Menpan RB, Inovasi Aplikasi SiPraja Sidoarjo Akan Direplikasi se-Jatim
SIDOARJO, FaktualNews.co – Masyarakat Kabupaten Sidoarjo hendaknya bangga dengan inovasi aplikasi SiPraja (Sistem pelayanan rakyat Sidoarjo).
Sebab inovasi yang telah diterapkan di Kota Delta itu masuk Top 30 Inovasi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Selain itu, inovasi tersebut juga mendapat penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB).
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menpan RB Tjahyo Kumolo kepada Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali berada di di Convention Hall Grand City Surabaya, Jum’at (19/11/2021).
Bukan hanya mendapat penghargaan saja, aplikasi tersebut juga akan direplikasikan ke Kabupaten/kota di Jawa Timur.
Hal itu dibuktikan dengan penandatanganan komitmen antara Gus Muhdlor, sapaan karib Bupati Sidoarjo dengan Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan RB, Diah Natalisa dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Bupati Muhdlor menjelaskan, SiPraja merupakan aplikasi yang dikembangkan Bagian Pemerintahan dan Bagian Organisasi Setda Kabupaten Sidoarjo dalam melayani perizinan dan non perizinan mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan dan OPD (Organisasi Perangkat Daerah).
Aplikasi tersebut, sambung dia, merupakan aplikasi berbasis website dan android yang mampu memangkas birokrasi karena masyarakat bisa langsung mengurus dari rumah tanpa harus datang ke desa maupun kecamatan.
“Aplikasi SiPraja memotong birokrasi pelayanan yang sebelumnya prosesnya terlalu lama, terlalu banyak yang harus dilewati,” jelas Muhdlor.
Sekarang, lanjut dia, masyarakat bisa langsung mengurus dari rumah. Lebih hebatnya lagi, dengan aplikasi SiPraja masyarakat bisa memantau progres pengajuan surat apakah sudah diverifikasi atau belum bisa dipantau langsung.
“Itu bisa langsung dipantau real time oleh masyarakat yang mengurus berbagai urusan yang tersedia di aplikasi tersebut,” jelasnya.
Bukan hanya itu, keunggulan aplikasi tersebut juga dapat diakses masyarakat selama 24 jam. Aplikasi itu terdapat 24 jenis layanan yang sudah tersedia dan paling dibutuhkan masyarakat saat ini pelayanan pemerintah dapat diakses dengan mudah dan cepat.
Bagi dia, prinsip reformasi birokrasi adalah memberikan kemudahan pelayanan kepada publik. Memotong birokrasi yang dinilai menghambat pelayanan.
“Ini memotong beberapa alur birokrasi yakni yang ada di desa dan kecamatan. Dengan adanya kompetisi inovasi pelayanan publik seperti ini harapannya daerah akan lebih banyak membuat inovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.