SURABAYA, FaktualNews.co – DPC Badang Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP Surabaya menggelar bakti sosial. Di mulai dari kampung kampung Wonorejo, mereka menggelar khitanan atau sunatan gratis bagi warga kurang mampu dan terdampak Covid-19.
Namun, menurut Ketua DPC Baguna Surabaya, Agatha Retnosari, kegiatan tersebut tidak bisa dilakukan secara massal, atau bersama-sama meski penerapan PPKM mulai dilonggarkan.
“Sunat gratis ini kami lakukan dengan cara jemput Bola dan door to door. Karena bahaya pendemi masih membayang meski kasus sudah sangat landai.” Kata Agatha, Minggu (21/11/2021).
Kenapa menggelar sunatan gratis, Agatha mengatakan, karena saat ini banyak keluarga kurang mampu yang tak tahu harus berbuat apa ketika buah hatinya sudah cukup umur untuk dikhitan.
“Maklum, situasi pandemi yang berlangsung berimbas pada semua sektor, termasuk persoalan khitan yang tentunya membutuhkan biaya,” ucap wakil ketua DPC PDIP Surabaya sekaligus anggota DPRD Jatim tersebut.
Sekretaris DPC Baguna Surabaya, Budi Leksono alias Bulek menambahkan, sejumlah tokoh masyarakat dan para pengurus DPC PDIP digandeng untuk sama-sama bergotong-royong menyukseskan kegiatan sunat gratis tersebut.
Dan Baguna hadir di tengah kebuntuan masyarakat tidak mampu yang ingin mengitankan anaknya. “Tidak hanya khitanan gratis, Baguna memiliki banyak program kerakyatan yang terus akan dijalankan demi memberi manfaat untuk masyarakat,” jelas anggota DPRD Surabaya asal PDIP tersebut.
Selain sunat gratis secara door to door, masih kata Bulek, pihaknya juga melengkapi kegiatan tersebut dengan bagi-bagi sembako.
Di tengah pandemi Covid-19, Bulek menegaskan, bahwa Baguna Surabaya bakal terus bergerak ke setiap lini sosial kemasyarakatan. Sebab banyak permasalahan warga yang memang harus dijemput langsung penangananya.
“Kita tidak hanya menunggu keluhan, tapi langsung terjun. Kadang banyak warga yang enggan mengungkap persoalan yang dihadapi. Di situ kita berperan, mengurai dan memberikan solusi,” tandasnya.
Sementara Darmini, salah satu warga musiman di Wonorejo III Gang Damai mengaku senang bisa mengkhitankan anaknya secara gratis karena sebelumnya ia tak memiliki biaya, apalagi saat pandemi Covid-19.
“Saya teringat almarhum suami saya yang beberapa tahun lalu meninggal. Karna hanya anak bungsu saya ini saja yang sunatnya tidak ditunggui bapaknya,” katanya sembari menangis haru.