JOMBANG, FaktualNews.co – Hektaran sawah dengan kondisi padi baru tanam terancam merugi karena terendam air akibat curah hujan yang tinggi di Dusun Sidomulyo, Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang.
Pantauan di lapangan, air dengan ketinggian sekitar 50 cm telah membuat persawahan setempat hanya terhampar genangan air yang seharusnya terlihat padi yang baru saja ditanam oleh petani setempat.
Salah satu petani setempat, Susilo (50) mengatakan jika kondisi tersebut sudah menjadi langganan jika curah hujan tinggi dan air dengan intensitas tinggi menggenangi hektaran sawah yang ada.
“Sudah langganan seperti ini, padahal ini baru ditanami padi semua. Kalau hujan deras, air pasti agung (besar) gini. Ini meluas sampai ke Desa sebelah,” katanya, Jumat (26/11/2021).
Susilo menjelaskan jika petani yang mempunyai sawah dengan langganan air yang menggenang harus selalu siap merugi jika tanamannya akan mati.
“Harus siap merugi, kayak gini tinggal nunggu, biasanya sampai dua mingguan surutnya. Tinggal lihat masih bisa bertahan atau tidak. Kalau mati ya harus bongkar tanam lagi,” jelasnya.
Menurutnya, petani dengan kondisi tanam gagal harus menelan kerugian sekitar jutaan rupiah untuk melanjutkan tanam kembali hingga masa panen.
“Ya harus ngulang tanam, rugi ya pasti. Tergantung ukuran sawahnya tanam di lahan berapa. Kalau dihitung minimal ya masih Rp 1,4 juta an total rugi saat gagal tanam,” terangnya.
Dengan kondisi demikian, petani hanya pasrah dan menerima kenyataan tentang luberan air yang selalu menggenangi lahan persawahan milik mereka.
“Hanya bisa pasrah karena resikonya begitu, kalau hujan lagi air juga tambah tinggi, dulu belum ada plengsengan (pembatas jalan), airnya bisa luber sampai ke jalan,” ujar Susilo memungkasi.