FaktualNews.co – Kolesterol merupakan zat lilin yang terkandung dalam darah. Zat ini sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk membangun sel-sel yang sehat. Namun, ketika kadar kolesterol terlampau tinggi, kondisi ini justru bisa membahayakan kesehatan.
Dilansir dari halodoc.com, kolesterol tinggi dapat menumpuk lemak di dalam pembuluh darah yang jika dibiarkan dapat memicu tekanan darah tinggi. Penyumbatan juga berisiko pembulu darah pecah dan menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Salah satu pencegahan yang paling efektif adalah rutin melakukan cek kolesterol, terlebih jika kamu memiliki berat badan berlebih atau mengidap kondisi medis yang berhubungan dengan kolesterol tinggi. Menurut dr. Gabriela Florencia, seperti dalam channel Youtube Halodoc berikut waktu terbaik untuk cek kolesterol.
Kapan Waktu Terbaik untuk Cek Kolesterol?
Menurut Gabriela, tes kolesterol direkomendasikan untuk individu yang berusia 20 tahun ke atas. Apabila pemeriksaan pertama hasil kolesterol masih dalam batas normal, maka pemeriksaan bisa dilakukan setiap lima tahun sekali saja.
Namun, jika pada pemeriksaan pertama hasilnya tidak normal atau tinggi, maka individu tersebut direkomendasikan untuk cek kolesterol setiap enam bulan atau satu tahun sekali.
Cek kolesterol dilakukan melalui tes darah. Pemeriksaan ini direkomendasikan untuk dilakukan di pagi hari setelah berpuasa semalaman. Pengambilan darah umumnya diambil melalui vena yang berada di lengan. Darah kemudian akan diukur di laboratorium untuk dicek kandungan kolesterolnya.
Apabila hasil kolesterol adalah kurang dari 200 miligram per desiliter (mg/dl) dengan ketentuan 200 mg/dl–239 mg/dl, artinya kolesterol masih dianggap batas normal. Namun, jika kadar kolesterol telah mencapai 240 mg/dl ke atas, maka angka tersebut sudah tergolong cukup tinggi dan dapat mengganggu kesehatan.
Tips Menjaga Kadar Kolesterol
Ada beberapa tips yang diberikan dr. Gabriela Florencia untuk menjaga kadar kolesterol tetap normal. Pertama, kamu kamu harus mengubah gaya hidup dan pola makan. Pola makan yang dianjurkan adalah diet yang tinggi serat, rendah lemak trans dan lemak jenuh. Selain itu, kamu juga perlu mengonsumsi makanan tinggi omega 3, mengurangi asupan garam, dan mengurangi konsumsi alkohol.
Selain mengubah pola makan, kamu juga harus menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok. Pastikan pula rutin berolahraga dan turunkan berat badan apabila memiliki berat badan berlebih. Jika perubahan pola makan tetap tidak bisa mengendalikan kolesterol, maka diperlukan penanganan lebih lanjut, yaitu dengan terapi medikamentosa. Terapi ini merupakan pengobatan dengan memberikan obat kepada pasien.