Peristiwa

Jumat Berkah! Para Pengemis Surabaya Berkumpul di MERR Mengharap Sedekah

SURABAYA, FaktualNews.co – Momen ‘Jumat Berkah’ kerap dimanfaatkan para pengemis untuk lebih menengadahkan tangan, berharap ‘pahala’ dari para pemberi sedekah. Mereka berkumpul, berjajar di masjid, bahkan di pingir-pinggir jalan yang ramai dilalui orang atau pengendara.

Seperti di Jalan Dr Ir H Soekarno (MERR), Kecamatan Rungkut, Surabaya, misalnya. Fenomena Jumat Berkah kerap terjadi di hari Jumat.

Meski tiap hari para pengemis itu meminta-minta di jalan-jalan atau di kampung-kampung, hari Jumat tetap menjadi hari spesial bagi mereka. Berkumpul dengan kawan seprofesi sekaligus berharap sedekah melimpah dari para dermawan.

“(Mereka) cari nasi, sembako Jumat Berkah. Beras, duit,” kata Sam, seorang petugas dari Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya yang biasa menyapu Jalan Dr Ir H Soekarno, Jumat (26/11/2021).

Sam mengatakan, jika para pengendara melintas dari arah Sidoarjo ke Surabaya melewati Jalan Lingkar Dalam Timur atau biasa disebut MERR, sampai di perempatan traffic light Gunung Anyar akan melihat trotoar ditongkrongi banyak orang. Mulai usia lanjut hingga balita.

Sam mengungkap, rata-rata para pengemis yang berkumpul itu warga pendatang dan tinggal di Surabaya untuk mengais sedekah dari para pengendara. “Orang jauh, gak ada orang sini,” lanjut Sam dengan logat khas Suroboyoan.

Belakangan, ungkap Sam, jumlah mereka semakin banyak karena pembagian ‘jatah ke orang fakir’ kerap terjadi setiap hari.

Asesoris untuk Kedok

Dan agar pengendara makin iba, kata Sam, para pengemis itu membekali diri dengan berbagai barang bawaan seperti kardus, koran, hingga rongsokan.

Tak sedikit pula yang membawa balita untuk kedok. Bahkan, anggota keluarga yang kondisinya cacat juga dilibatkan. “Asesoris ae, biar terlihat manusia kardus seperti di Jakarta,” tandas Sam.

Pemandangan itu dikatakan Sam, sudah lama terjadi semenjak pandemi Covid-19 dua tahun lalu. Ia menduga, kebiasaan masyarakat memberi bantuan selama pandemi dijadikan kesempatan para pengemis untuk menengadahkan tangan.

Pemkot Surabaya sudah sering menertibkan para pengemis tersebut, namun tak membuat mereka jera, justru makin bertambah banyak dari hari ke hari.

Lha yo opo, sudah ditertibkan kembali lagi, ya Pemkot jadi jera mungkin. Pernah didata identitasnya juga,” ucap Sam.