JEMBER, FaktualNews.co – Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) Kabupaten Jember akan menggelar acara Holistic Coffee Expo (HCE) pada Desember mendatang.
Acara ini digelar sebagai upaya mengenalkan dan mengangkat potensi kopi Jember.
Selain itu, juga sebagai ajang pertemuan antara produsen dan buyer (pembeli) untuk saling bertransaksi secara ekonomi. Juga mengenalkan beragam kopi nusantara.
Acara expo itu, selain diinisiasi Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Jember, didukung oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jember serta Pemkab Jember.
“Setiap tahunnya kita memproduksi kopi kurang lebih 14 ribu ton. Namun, kadang petani masih terkendala dalam hal pemasarannya,” ucap Plt Kepala Tanaman Pangan Holtikultura Perkebunan (TPHP) Jember, Imam Sudarmaji saat Press Release di Kantor Puslitkoka Jember, Senin (29/11/2021) siang.
Dengan kondisi itu, lanjut Imam, perlu ada sentuhan pemerintah dan stakeholder terkait untuk mengangkat potensi Kopi Jember. Mendukung pemasaran bibit kopi Jember tersebut.
“Sehingga dengan adanya even ini, kopi kita bisa dipasarkan di luar (Jember). Lewat even yang memfasilitas pertemuan antara produsen dan buyer. Terlebih kopi Jember ini punya ciri khas khusus. Sehingga penikmat atau pecinta kopi bisa menemukan kekhasan dari kopi asli Jember ini,” ujarnya.
“Bubuk kopi manapun, saat dimix (campur) dengan sedikit bubuk kopi Jember. Citarasanya jadi Jember banget. Itu yang nanti kita sentuh dan pasarkan,” sambungnya.
Lebih jauh Imam menambahkan, terkait pembibitan biji kopi khas Jember. Diketahui berada di wilayah dataran tinggi yang memiliki suhu dan struktur tanah yang khas.
“Sehingga saat ditanami biji kopi. Khas aroma dan rasanya. Yang lokasinya berada di lereng Argopuro dan lereng raung,” ucapnya.
Terkait dukungan even untuk mengenalkan potensi Kopi Jember. Kepala KPwBI Jember Hestu Wibowo menyampaikan, hal itu sebagai upaya dan bagian dari program kerja Bank Indonesia (BI).
“Tiga tugas pokok utama BI di antaranya terkait pengembangan ekonomi. Dan untuk kami (KPwBI Jember) wilayah kerjanya meliputi eks-Karesidenan Besuki dan Lumajang (Sekarkijang),” ujar Hestu, terpisah
Dikatakan, Kabupaten Jember dan kabupaten sekitarnya di wilayah Sekarkijang, memiliki potensi komoditas ekspor yang cukup besar di antaranya komoditas pertanian dan perkebunan.
“Salah satunya kopi adalah komoditas produktifitas dan bisa meningkatkan potensi perekonomian Jember. Kopi jadi salah satu komoditas produktifitas, apalagi di Jember untuk potensi pertanian, sepertiga PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Jember dari pertanian. Kopi sebagai salah satu sub sektor pertanian, bisa meningkatkan potensi ekonomi itu,” ulasnya.
“Keunggulan tambahan, Puslitkoka hanya ada di Jember secara nasional. Sehingga sekalian kita branding untuk potensi ekonomis secara nasional,” sambungnya.
Hestu juga menambahkan, even expo yang akan digelar itu merupakan ajang untuk memperkenalkan kopi asli daerah sekitar kepada masyarakat Indonesia.
“Namun yang penting, kegiatan ini tidak hanya suatu even pertemuan (antara) produsen dan buyer. Tapi kopi juga mendukung pariwisata. Selanjutnya, bagaimana meningkatkan produktifitas dari kopi ini. Sehingga potensi kopi ini yang penting untuk ditingkatkan,” bebernya
Saran penting, lanjutnya, terkait pemenuhan kualitas juga harus didukung dengan teknologi.
“Baik itu terkait pemasaran yang harus menggunakan (sistem) marketplace, dan terlebih juga bisa menggunakan fasilitas (teknologi) untuk transaksi keuangannya. Apalagi saat ini kita juga menggencarkan sistem pembayar nontunai, yakni e-money,” pungkasnya.