JEMBER, FaktualNews.co – Riatus Solikhah (23), wanita warga Kabupaten Sidoarjo bertemu kembali dengan ibu kandungnya, Yeti, warga Jalan Mawar, Kecamatan Patrang, Jember, setelah terpisah selama sekitar 23 tahun.
Berbekal secarik kertas kuitansi biaya persalinan di Puskesmas Mangli, Riatus Solikhah yang akrab dipanggil Ria ini beruntung dapat bertemu kembali dengan ibu kandungnya itu.
Sebelumnya Ria diadopsi pasangan suami-istri Suwarno (58) dan Maria Ulfa (53) warga Jalan Kepodang II, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang, Jember.
Ria terpisah dengan ibu kandungnya, larena setelah 20 hari dilahirkan, kedua orang tuanya Yeti dan Giman mengalami kesulitan ekonomi. Ria diasuh orang lain.
Proses pencarian orang tua kandung yang dilakukan Ria, diawali dari kuitansi biaya persalinan dengan mendatangi Puskesmas Mangli.
“Saat itu mama (angkat) saya menceritakan tentang asal-usul saya. Disampaikan, saya memiliki ibu kandung dan dari keterangan kuitansi biaya persalinan ini. Mama saya bilang ‘dosa saya jika tidak mempertemukan kamu dengan ibu dan bapak kandungmu. Mumpung liburan panjang kamu di Jember carilah ibumu’. Jadi saya mencari orang tua kandung saya,” kata Ria di rumah orang tua angkatnya, Minggu (28/11/2021) malam.
Selanjutnya setelah ikhlas menerima kondisi yang dialami dan cerita dari kedua orang tua angkatnya, kata Ria, pencarian pun dilakukan.
Dari informasi yang didapat dari Puskesmas Mangli, ibu kandungnya dulu tinggal di sekitar kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates.
“Tapi sudah pindah, kemudian dibantu suami untuk diposting (diunggah) informasi mencari ibu saya itu di grup facebook Info Warga Jember (IWJ). Tidak lama, dibantu relawan IWJ, ada titik terang di mana posisi atau alamat ibu kandung saya,” ujarnya.
Dalam kurun waktu tidak sampai sehari, diketahui alamat jelas ibu kandung Ria. Yeti, ibu kandungnya tinggal di Jalan Mawar, Kecamatan Patrang.
“Di sana saya bertemu. Alhamdulillah senang sekali. Setelah lama kurang lebih 23 tahun itu berpisah. Saya tidak marah, kecewa, ataupun dendam, saat masih kecil dirawat orang lain. Saya sangat bersyukur Allah masih mempertemukan saya dengan ibu kandung,” katanya.
Namun malang, Yeti ibu kandung Ria diketahui sudah berpisah dengan auaminya, yang juga ayah kandung Ria.
“Saat itu saya ngobrol dan bercerita dulu tentang mama saya (Yeti) di rumahnya. Tapi ternyata dengan bapak kandung saya Pak Giman ternyata sudah pisahan (bercerai). Bapak dan ibu kandung saya pendatang di Jember. Mama Yeti orang Sulawesi, bapak dari Mojokerto,” ulasnya.
“Saya anak pertama, dan saya punya dua adik laki-laki. Keduanya sekarang di pondok. Sekarang saya masih mencari bapak kandung saya. Semoga bisa kumpul lagi,” sambungnya.
Dalam misi pencarian bapak kandungnya, Ria mengaku sudah mengetahui alamat tempat tinggalnya. “Bapak saya masih di Jember kata mama (Yeti). Tapi saat saya datang ke rumahnya tidak ada, rumahnya sepi. Tapi saya akan coba mencari terus,” tandasnya.
Terpisah, Maria Ulfa (53) ibu angkat Ria mengaku bersyukur anak yang telah diadopsi selama kurang lebih 23 tahun dapat kembali bertemu ibu kandungnya.
“Dulu saya mengadopsi Ria saat umurnya 20 hari. Waktu itu dibantu kakak saya untuk bisa merawat Ria. Saya memang tidak punya anak, dan saya bersedia merawat Ria karena kondisi ibu Yeti waktu itu kesulitan ekonomi,” kata Maria.
Tapi demi menyambung silaturrahmi, kata Maria, anak angkatnya itu harus tahu asal usul keluarga kandungnya.
“Makanya saya suruh mencari ibu dan bapak kandungnya. Alhamdulillah ketemu, dan kini tinggal bapaknya yang belum ketamu. Saat itu Bu Yeti tinggal di rumah kos sekitar Mangli. Serah terima itu (untuk mengadopsi Ria) dari kuitansi biaya persalinan itu. Alhamdulillah bisa bertemu lagi,” ungkapnya.
Meskipun dapat bertemu kembali dengan orang tua kandungnya, kata Maria, tidak ada perubahan sikap dari Ria.
“Ria sudah menikah dengan orang Banyuwangi, anaknya dua perempuan semua. Sekarang tinggal dengan saya. Ria juga masih sayang dengan saya dan tetap menganggap saya ibunya,” pungkasnya.