FaktualNews.co

Wujud Protes, Warga Ngepoh Kabupaten Probolinggo Tanam Padi di Jalan Berlubang

Peristiwa     Dibaca : 1001 kali Penulis:
Wujud Protes, Warga Ngepoh Kabupaten Probolinggo Tanam Padi di Jalan Berlubang
FaktualNews.co/agus
Warga di Kabupaten Probolinggo menanam padi di jalan berlubang sebagai protes.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Jembatan Kedungasem, Kota Probolinggo, sudah dibuka untuk seluruh kendaraan, Jumat kemarin. Namun, bangunan senilai Rp8,1 miliar tersebut, menyisakan masalah bagi warga Dusun Lajuk, Desa Ngepoh, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo.

Jalan Sunan Prawoto yang ada di wilayahnya rusak parah dan berlubang. Tak hanya itu dinding penahan jalan dan drainase, banyak yang ambrol.

Penyebabnya, karena jalan kabupaten tersebut dilewati kendaraan berat dan besar, sebagai jalan alternatif selama jembatan Kedungasem diperbaiki.

Agar jalan tembus Kota dan Kabupaten Probolinggo itu tidak bertambah parah, Senin (29/11/21) siang ditanami padi dan pisang. Tujuannya, supaya kendaraan roda empat berukuran besar dan bertonase berat tidak lewat di jalan yang dimaksud.

Selain itu warga tidak ingin jumlah korban yang jatuh dan kendaraan yang terperosok, tidak bertambah.

Kusiono (45) warga setempat meminta pemerintah segera memperbaiki jalan yang digenangi air hujan tersebut agar warga aman dalam berkendara dan jalan tidak semakin rusak.

“Kami sudah mengajukan perbaikan dalam bentuk surat. Tapi sampai saat ini belum direspons,” katanya.

Bahkan, dari awal pemerintah desa (Pemdes) ataupun pemerintah kabupaten (Pemkab) tidak peduli dengan Jalan Prawoto.

Padahal, jalan yang menghubungkan kota dan kabupaten itu, dilewati kendaraan besar dan berat seperti truk dan bus. Sebagai jalan alternatif setelah jembatan Kedungasem, dibongkar.

“Satu tahun jalan ini sebagai jalan alternatf. Tapi pemdes dan pemkab, enggak pernah ke sini. Harusnya lihat dan kalau tidak layak untuk kendaraan berat dan besar, ya ditutup,” katanya dengan nada tinggi.

Nanang Kuswoyo (41) ketua RT 11/RW 3, desa setempat membenarkan kerusakan jalan di depan rumahnya itu imbas dari perbaikan jembatan Kedungasem yang ada di wilayah kota.

“Permintaan kami, jalan segera diperbaiki. Di-hotmix atau dicor. Soalnya banyak pengendara yang jatuh, bahkan kendaraan ada yang terguling,” katanya.

Warga menanam padi dan pisang di jalan yang rusak, karena sudah tidak sabar menunggu jawaban dari pemerintah. Bukan hanya merespons surat permohonan perbaikan, pihak desa, kecamatan dan kabupaten bahkan tidak ada yang peduli.

“Akhirnya warga melakukan hal seperti ini. Supaya diperhatikan. Kasihan warga dan pengendara. Terutama kalau hujan,” ujarnya.

Camat Dringu Ulfi Ningtiyas, belum bisa dikonfirmasi karena tidak ada di kantornya saat didatangi. Kasi Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Alim Susilo menyebut, camat sedang keluar.

“Tunggu dulu ya. Soalnya bu camat masih keluar. Kalau saya tidak bisa mengomentarai. Yang punya kebijakan kan bu camat,” katanya ke sejumlah wartawan.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah