KEDIRI, FaktualNews.co – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pembangunan Bandara Internasional Dhoho, Kediri tidak boleh ada yang menghambat. Termasuk soal penyelesaian pembebasan lahan yang sampai saat ini masih tersisa 1,7 hektar.
Menurut Luhut, pemerintah telah memberi kelonggaran kepada para pemilik lahan yang dibebaskan dengan nilai ganti untung yang besar.
“Kita semua harus dukung. Polri dan TNI bantu pengamanan, termasuk Pemda,” kata Luhut, saat meninjau pembangunan Bandara Internasional Dhoho, di Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan A. Jalil, Selasa (30/11/2021).
Pembangunan Bandara Internasional Dhoho termasuk proyek strategis nasional yang ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2022 dan siap beroperasi pada pertengahan 2023.
Bandara ini dibangun oleh PT Surya Dhoho Investama (anak perusahaan PT Gudang Garam Tbk.) melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Dalam kesempatan tersebut Luhut juga menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan pembangunan bandara yang tergolong cepat.
“Kami tujuh bulan yang lalu datang ke sini dengan Pak Sofyan, progresnya baik sekali. Ini akan punya dampak (positif) di Selatan Jawa Timur,” kata Luhut dalam sambutannya.
Dengan keberadaan bandara ini, kata Luhut, masyarakat di Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kediri dan sekitarnya tidak perlu lagi ke Surabaya untuk mengakses transportasi udara. Terlebih lagi dukungan infrastruktur jalan Tol yang akan mempercepat konektivitas antar daerah.
Lebih jauh Luhut mengajak semua pihak mendukung jalannya pembangunan bandara dan Tol ini demi meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah Selatan Jawa Timur. Termasuk penyelesaian pembebasan lahan.
Penegasan yang sama disampaikan Menteri Agraria dan Tata Ruang serta Badan Pertanahan Nasional, Sofyan A. Jalil.
Sofyan menegaskan kementeriannya berkomitmen untuk membantu penyelesaian terkait pengurusan lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan bandara.
“Tugas saya membantu pembebasan lahan. Teman-teman BPN harus lebih proaktif. Apa yang sudah dilakukan Gudang Garam luar biasa untuk wilayahnya,” kata Sofyan.
Sementara itu Direktur PT Gudang Garam (Tbk.), Istata Taswin Siddharta menargetkan pembangunan bandara internasional Dhoho akan selesai pada akhir tahun 2022, dan siap beroperasi pada pertengahan 2023. Saat ini progress pembangunannya, yaitu tahapan eartwork sudah mencapai 80 persen.
“Salah satu tujuan pembangunan bandara ini untuk meningkatkan konektivitas dan mempebaiki disparitas pembanunan di Jawa Timur bagian Selatan. Daerah di sekitar bandara juga akan tumbuh menjadi pusat perekonomian baru,” kata Istata.
Selain itu, PT Gudang Garam (Tbk.) melalui anak perusahaannya juga akan membangun akses menuju bandara sepanjang 7,2 km sebagai bagian rangkaian Tol Kediri – Tulungagung sepanjang 37 km. Sehingga total panjang tol tersebut adalah 43 km.
Bandara yang memiliki runway sepanjang 3.300 meter dengan lebar landasan 45 meter ini berdiri di atas lahan seluas 371 hektar.
Dengan luas terminal 18.000 meter persegi, bandara ini akan mampu menampung 1,5 juta penumpang setiap tahun. Sebagai bandara internasional, Bandara Dhoho juga melayani penerbangan internasional untuk keperluan ibadah haji dan umrah. (aji)