Pemkot Kediri Sediakan Layanan Periksa HIV Gratis di 9 Puskesmas dan 6 RS
KEDIRI, FaktualNews.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri menyediakan layanan pemeriksaan HIV (human immunodeficiency virus) dan Infeksi Menular Seksual (IMS) secara gratis di 9 puskesmas dan 6 rumah sakit (RS) yang tersebar di 3 kecamatan Kota Kediri.
Hal tersebut sebagai komitmen Pemerintah Kota Kediri untuk menekan risiko penularan HIV dan IMS di Kota Kediri.
Dalam memperingati Hari AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) Sedunia 2021, Wali Kota Abdullah Abu Bakar berpesan kepada masyarakat risiko tinggi, agar tidak perlu takut memeriksakan diri lebih dini.
“Masyarakat bisa konsultasi melalui WPA (Warga Peduli AIDS) di Kelurahan. Nanti akan difasilitasi lebih lanjut sampai ke fasyankes. Target kami, kasus HIV di Kota Kediri dapat diketahui secara dini, jumlah penyandang yang menjalani pengobatan sepadan, dan angka kesembuhannya meningkat,” ujar Abdullah Abu Bakar, Rabu (1/12/2021).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr Fauzan Adima menyampaikan masyarakat Kota Kediri dapat mengakses layanan pemeriksaan HIV dan IMS secara gratis di fasilitas kesehatan (faskes) melalui Poli Volunteer Counselling Test (VCT).
“Selain itu beberapa faskes juga sudah memiliki layanan Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP) sehingga selain pemeriksaan dan konseling, pasien positif akan langsung mendapatkan obat. Seperti pada Poli VCT di RSUD Gambiran, RS Ahmad Dahlan, Puskesmas Pesantren 1, Puskesmas Balowerti, dan Puskesmas Campurejo,” ujar dr. Fauzan
Selain melalui Poli VCT secara langsung ada beberapa poli yang nantinya akan berkesinambungan dengan Poli VCT. Seperti misal ditemui pasien Poli Umum dengan gejala mengarah pada HIV, pasien TB, dan ibu hamil pada Poli KIA, maka akan dirujuk pada Poli VCT untuk pemeriksaan dini.
Fauzan menambahkan semangat dan peran faskes bersinergi dengan para Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) peduli AIDS yang melakukan pendekatan pada populasi kunci dinilai cukup bagus.
Seperti yang disampaikan Kepala Puskesmas Pesantren 1 drg Raya Mulyasari melalui Penanggungjawab HIV Puskesmas Pesantren 1 Imam Ma’ruf.
Tidak hanya memeriksa dan memberi obat, adanya sinergi dengan para LSM peduli Aids di Kota Kediri sebagai pendamping pasien, mampu menekan adanya loss follow up atau pasien yang kabur setelah diobati.
“Adanya LSM dan Warga Peduli AIDS sebagai pendamping sekaligus juga menjadi teman curhat sehingga pasien nyaman saat menjalani pengobatan. Karena, pasien ini memiliki keharusan menkonsumsi obat seumur hidup, tidak jarang beberapa kasus ada yang loss follow up dan kami berusaha terus menekan kasus tersebut,” ujar Imam.
Dari sisi kerahasiaan data pasien, Imam menyampaikan hal tersebut telah menjadi komitmen petugas puskesmas dan pendamping.
“Kami bersedia ikut merahasiakan kondisi pasien bahkan pada pihak keluarga pasien berkehendak hingga yang bersangkutan meninggal. Jika diperkirakan. Kurang lebih 99% kasus yang kami tangani, pihak keluarga tidak tahu,” tambah Imam.
Sesuai data Dinas Kesehatan Kota Kediri, tercatat pada tahun 2021 mulai bulan Januari hingga Oktober terdapat 160 kasus temuan HIV di Kota Kediri. Sedangkan sebelumnya, hingga tahun 2020 tercatat 219 kasus temuan.(aji)