FaktualNews.co

Pendangkalan Sungai dan Enceng Gondok Jadi Biang Langganan Banjir di Kecamatan Waru Sidoarjo

Lingkungan Hidup     Dibaca : 1010 kali Penulis:
Pendangkalan Sungai dan Enceng Gondok Jadi Biang Langganan Banjir di Kecamatan Waru Sidoarjo
FaktualNews.co/Istimewa
Sungai di wilayah Kecamatan Waru, Sidoarjo dipenuhi eceng gondok yang baru akan dinormalisasi.

SIDOARJO, FaktualNews.co – Pendangkalan sungai dan enceng gondok yang menjadi biang banjir langganan di sejumlah desa Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo baru diwacanakan akan dinormalisasi saat Wakil Bupati Sidoarjo, Subandi, turun ke lapangan, Jumat (3/12/2021).

Desa-desa di wilayah Kecamatan Waru yang menjadi langganan banjir di antaranya Desa Tambaksawah, Desa Tropodo, Desa Tambakrejo, Desa Wadungasri dan Desa Kepuh Kiriman.

Subandi mengaku beberapa hari ini banyak laporan masuk terkait kondisi sungai Buntung, Centel yang berdekatan dengan Desa Tropodo. Termasuk daerah Desa Tambaksawah saat curah hujan tinggi airnya masuk ke dalam rumah warga.

“Bahkan sudah viral, sungainya bukan sungai lagi karena selain mengalami pendangkalan juga dipenuhi tanaman eceng gondok dan sampah,” ucapnya.

Mantan Kades Pabean, Kecamatan Sedati itu mengingatkan agar masyarakat menjaga kebersihan dengan tidak lagi membuang sampah ke sungai, menjaga kebersihan lingkungan menjadi harus tanggungjawab bersama.

“Bahwa tugas ini tidak hanya camat maupun kepala desa saja, tetapi masyarakat juga memiliki tanggungjawab. Kalau masyarakat tidak ikut peduli, sampai kapanpun tidak akan selesai permasalahan ini,” tegasnya.

Subadi juga minta Dinas PU BM SDA melakukan normalisasi, eceng gondok yang terlihat membenahi permukaan kali segera diambil karena menghambat aliran air.

Selain itu juga terjadi penyempitan sungai karena sedimentasi atau pengendapan.

“Saya minta Dinas PU BM SDA fokus melakukan pembersihan di Sungai Segoro Tambak yang berada di Desa Tambakoso,” pintanya.

Dalam minggu, lanjut Bandi, pihak dinas terkait harus segera terselesaikan, sehingga aliran air bisa lancar dari hulu ke hilirnya.

“Kita melihat hujan tidak seberapa deras saja permukiman warga sudah banyak yang terendam,” ungkapnya.

Camat Waru Rudi Setiawan menjelaskan secara geografis lokasi Kecamatan Waru ketinggian dataran paling bawah sendiri kalau menurut aliran sungai.

“Mau tidak mau, kondisi kali di wilayah Kecamatan Waru sudah banyak terjadi sedimentasi dan dipenuhi tanaman enceng gondok,” jelasnya.

Selain ditangani dinas PU BM SDA, Rudi berharap warga juga ikut peduli menjaga kebersihan Kali di lingkungannya, karena menurutnya jika sudah banjir yang dirugikan juga warga sekitarnya.

“Setelah dilakukan pembersihan dinas terkait, kami minta warga juga lebih peduli lagi menjaga kebersihan kali. Paling tidak mulai sekarang tidak ada lagi yang membuang sampahnya ke sungai,” pungkasnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh