Peristiwa

Tak Peduli PPKM, Warga Luar Surabaya Nekat Pulang Kampung Saat Libur Nataru

SURABAYA, FaktualNews.co – Sejumlah warga pendatang yang mengadu nasib di Surabaya mengaku akan nekat pulang kampung saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) meski pemerintah akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.

Adalah Asep Firmansyah (21), pedagang siomay asal Garut, Jawa Barat yang enggan mengindahkan aturan pemerintah selama libur Nataru tersebut. Dia mengaku akan nekat pulang kampung berombongan bersama rekan-rekannya yang juga mengadu nasib di Kota pahlawan.

Rencananya, Asep Cs akan berangkat ke Garut pada 27 Desember 2021. Artinya, kepulangannya, PPKM Level 3 sudah diberlakukan, yakni pada 24 Desember hingga 2 Januari 2021.

“Tetap pulang kampung. Bingung harus bagaimana, ya nekat sajalah!” tandas Asep kepada FaktualNews.co sembari menegaskan, tak peduli meski nantinya ada pengetatan dan penyekatan di sejumlah ruas jalan, Jumat (3/12/2021).

Kendati ada aturan wajib vaksin hingga swab apabila tetap nekat mudik, pedagang yang baru tiga bulan tinggal di Surabaya ini mengaku sudah vaksin.

Hanya tes swab yang belum dilakukan Asep, karena menurutnya, kebijakan tersebut sangat memberatkan masyarakat kecil. Biayanya cukup mahal. “Soalnya swab itu bayar Rp 250 ribu. Mahal,” tandas pedagang yang sehari-hari berdagang di kawasan Ketintang tersebut.

Sementara soal ancaman petugas penyekatan yang akan memaksa putar balik bagi mereka yang nekat bepergian tanpa bekal tes swab, Asep juga tak peduli. Bahkan yakin hal itu tidak menimpanya. “Insyaallah tidak ada, nekat saja. Siapa tahu tidak ada pemeriksaan,” katanya yakin.

Pun begitu dengan Subekti (40) asal Tegal, Jawa Tengah. Pria yang sehari-hari berdagang mie khas Jakarta di kawasan Gayungan ini juga mengaku akan nekat pulang kampung saat libur Nataru.

Karena menurutnya, mudik akhir tahun merupakan tradisi yang tidak bisa ditunda-tunda. “Sudah kangen berat sama keluarga, pulang saja lah,” tandasnya.