JEMBER, FaktualNews.co – Akibat hujan di wilayah Jember sejak pukul 10.49 WIB, sejumlah wilayah di Kabupaten Jember terdampak banjir akibat luapan air sungai di wilayah setempat, Sabtu (4/12/2021).
Tak hanya terjadi di wilayah Desa Mumbulsari, Kecamatan Mumbulsari, musibah banjir juga terjadi di wilayah Perumahan Jember Permai 2, Kecamatan Sumbersari. Hal itu terungkap dari asessment yang dilakukan BPBD Jember.
Untuk banjir di wilayah perumahan padat penduduk di wilayah pusat Kota Jember itu menyebabkan banyak rumah warga terendam banjir setinggi lutut orang dewasa.
“Banjir juga berdampak di wilayah Perumahan Jember Permai 2 Kecamatan Sumbersari. Di sini, 55 KK di RW 12 RT 3 dan 4. Penanganan kami bersama TRC BPBD Jember dan Tagana Dinsos Jember (dibantu relawan lainnya) melakukan pembersihan menggunakan alat alkon untuk menyedot air di dalam rumah warga,” kata Kabid 2 Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Penta Satria di lokasi banjir, Sabtu (4/12/2021) petang.
BPBD Jember untuk mengatasi dampak banjir, lanjut Penta, langsung mengirimkan bantuan logistik. “Untuk mendirikan dapur umum yang lokasinya di dekat Balai RW 12,” katanya.
“Sedangkan untuk wilayah Desa Mumbulsari, Kecamatan Mumbulsari. Banjir sudah mulai surut. Berasal dari luapan sungai setempat dan sempat menutup jembatan dan akses jalan. Tapi Alhamdulillah sudah tertangani,” sambungnya
Namun demikian untuk lokasi lain yang perlu diwaspadai terkait musibah banjir adalah wilayah Kecamatan Wonoasri.
“Tepatnya Desa Wonoasri dan desa lainnya di wilayah Kecamatan Tempurejo. Informasinya sekarang kondisi aliran sungai menunjukkan Piscal 95 (dengan ketinggian air sungai lebih dari 5 meter),” ungkapnya.
Sebagai langkah antisipasi dan penanganan, lanjut Penta, beberapa anggota TRC BPBD Jember menuju lokasi.
“Untuk memantau dan siaga, dengan membawa APD dan Perahu Karet sebagi langkah antisipasi bencana banjir,” bebernya.
Terpisah Ketua RW 12 wilayah setempat Haris mengatakan, musibah banjir di wilayah Perumahan Jember Permai 2 awalnya memberikan dampak terhadap ratusan rumah warga.
“Air itu masuk ke dalam rumah sekitar pukul 3 sore. Luapannya air sungai kecil aliran irigasi itu terjadi cepat. Sehingga awal ratusan rumah warga terdampak dan merendam permukiman warga. Ketinggian selutut orang dewasa,” kata Haris.
Namun aliran air cepat dan banjir pun mulai surut. “Sehingga menyisakan puluhan rumah warga yang terendam. Ini warga saat ini sudah mulai bersih-bersih rumah,” ucapnya.
Terkait penyebab banjir, lanjut Haris, luapan aliran sungai irigasi itu terjadi akibat adanya tanggul (penahan air) yang jebol.
“Di utara wilayah batas RT, aliran air dari Secaba dan Mako Brigif 509, sehingga air masuk ke rumah dan datangnya tiba-tiba. Warga sementara mengungsi di rumah tetangganya yang tidak terdampak banjir. Karena paling parah banjir itu berdampak dengan yang dekat aliran sungai,” ulasnya.
“Banjir ini sudah ketiga kalinya setahun ini, dulu pernah sekitar tahun 2013 besar juga. Sekarang lagi,” imbuhnya.