FaktualNews.co

Cerita Relawan Temukan Seorang Ibu Memeluk Anaknya Tertimbun Pasir Semeru

Peristiwa     Dibaca : 951 kali Penulis:
Cerita Relawan Temukan Seorang Ibu Memeluk Anaknya Tertimbun Pasir Semeru
FaktualNews.co/Istimewa
Tangkapan layar twitter, Erupsi Gunung Semeru.

LUMAJANG, FaktualNews.co – Seorang ibu dengan posisi memeluk anaknya ditemukan meninggal terimbun pasir erupsi Semeru oleh tim pencarian di sebuah rumah di perbatasan Desa Supiturang dan Curah Kobokan (Desa Penanggal) Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, pada Minggu (5/12/2021) pagi.

Raditya, anggota relawan asal Jember yang terlibat dalam pencarian tersebut mengatakan, dia bersama realawan lain mendapat informasi dari warga bahwa ada 7 orang yang butuh bantuan untuk dievakuasi, khusunya di lokasi terdampak bencana parah.

“Untuk penentuan lokasi evakuasi, kami menentukannya bersama tim relawan lainnya, yakni sekitar perbatasan Desa Supiturang dan Curah Kobokan (Desa Penanggal) Kecamatan Pronojiwo,” kata Raditya, melalui telepon seluler, Minggu (5/12/2021).

Pria yang biasa dipanggil Radit itu menjelaskan, di lokasi tersebut diketahui rumah warga sudah dalam kondisi tertimbun pasir akibat debu vulkanik.

“Awal pencarian kami menemukan seorang ibu dengan posisi memeluk anaknya di dalam rumah yang atapnya sudah hancur,” ujarnya.

Dia menceritakan, semula tim pencarian hanya melihat tangannya saja tertimbun tumpukan pasir setebal kurang lebih 2 meter.

“Kayaknya mau menyelamatkan diri keluar rumah. Setelah tumpukan pasir itu digali, ternyata yang ditemukan itu (korban meninggal) ibu memeluk anaknya,” sambung Radit.

Jarak 100 meter dari ibu memeluk anaknya itu, lanjut Radit, ditemukan lagi jenazah lansia laki-laki yang tersangkut di pohon-pohon bambu.

“Di sekitar aliran sungai yang sekarang berubah jadi tumpukan pasir dari debu vulkanik, ditemukan korban meninggal lagi seorang penambang laki-laki. Juga (satu korban meninggal lagi) di tengah perkampungan, jenis kelamin laki-laki. Jadi sementara kami menemukan 4 orang korban meninggal,” ujar pria yang biasa di panggil Radit tersebut.

Kata pria yang akrab dipanggil Radit ini, para korban kebanyakan terjebak di dalam rumah saat terjadinya erupsi.

“Selain itu juga ada korban yang saat kejadian sedang melakukan penambangan pasir,” sambungnya.

Radit mengatakan, untuk korban meninggal yang ditemukan lokasinya berjarak kurang lebih 15 km dari puncak gunung Semeru.

“Lokasi tempat kami melakukan proses evakuasi ini, menurut kami paling parah. Terdekat dari Gunung Semeru. Dari sini puncak (gunung) semeru terlihat jelas kok,” katanya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh