LUMAJANG, FaktualNews.co – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan siapkan dana untuk menangani korban bencana erupsi Gunung Semeru. TNI pun tak mau kalah, standby-kan helikopter di Malang dan 2 Hercules dari Makassar.
Hal ini disampaikan Panglima TNI, Jendral Andika Perkasa saat meninjau lokasi terdampak bencana alam Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru melalui pantauan udara menggunakan helikopter, Minggu (5/12/2021).
Turut mendampingi Andika, Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto; Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa; Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta; dan Kepala Badan Intelejen Daerah (Kabinda) Jatim.
Andika menegaskan, dalam penanganan bencana erupsi Gunung Semeru, komando dan pengendalian menjadi wewenang penuh kepala BNPB.
“Komandan Korem sebagai komando saat di lapangan dan kepala BNPB sebagai Kasatgas penanganan tanggap bencana. Alat Komunikasi menjadi alat yang penting dalam operasi kemanusiaan,” jelas Andika.
Tapi, tandas Andika, apabila BNPB membutuhkan helikopter untuk bantuan evakuasi, di-stanby-kan di Kabupaten Malang. Juga disiapkan dua unit Hercules dari Makassar dan Malang yang dikhususkan kepada para pengungsi rentan.
Sementara Kepala BNPB, Letjen Jendral TNI Suharyanto mengatakan, tim penanganan tanggap bencana akan membentuk posko secara terpadu sebagai induk informasi terkait penanganan bencana alam, sehingga kondisi di Lumajang dapat tergambar.
“Logistik yang disiapkan adalah logistik yang siap pakai, agar panglima TNI mengirimkan bantuan pasukan serta personel instansi terkait dalam mendukung pencarian korban, serta prioritas utama adalah evakuasi korban masyarakat,” kata Suharyanto.
“BNPB siapkan dana untuk penanganan erupsi, merumuskan kebutuhan-kebutuhan lanjutan, serta perlu dilakukan peninjauan kembali untuk fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, dan obat-obatan,” tambahnya.
BNPB, tegas Suharyanto, siap melaksanakan tugas yang diberikan Panglima TNI dalam rangka penanganan bencana alam berupa erupsi Gunung Semeru di wilayah Lumajang.
Tanggap darurat, masih kata Suharyanto, akan dilaksanakan selama 14 hari, dukungan sarana prasara dari semua pihak guna memperlancar penanganan evakuasi.
“Pengungsi yang rumahnya hancur diberikan dana tunggu selama 6 bulan sambil menunggu rumah yang dibangunkan oleh pemerintah,” katanya.
Seperti diketahui, Sabtu sore (4/12/2021) kemarin, terjadi erupsi Gunung Semeru di Lumajang. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, terjadi guguran lava pijar, teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.
Erupsi Gunung Semeru terekam pada seismografi, terjadi sekitar pukul 14.50 WIB dengan amplitudo maksimun 22 mm dan durasi 5160 detik.