SURABAYA, FaktualNews.co – PT PLN (Persero) mengaku mengalami kesulitan saat melakukan pemulihan aliran listrik di kawasan sekitar Gunung Semeru. Namun upaya masksimal terus dilakukan pasca erupsi pada Sabtu (4/12/2021) lalau.
Dan hasilnya? “Hingga Senin kemarin (6/12/2021) pada pukul 23.28 WIB, PLN berhasil memulihkan 112 trafo dan 28.041 warga telah kembali mendapatkan akses listrik,” kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jatim, Adi Priyanto, Selasa (7/12/2021).
Saat ini, lanjut Adi, tersisa 2.482 pelanggan di Desa Supiturang dan Curah Kobokan yang listriknya belum dinyalakan karena rumah pelanggan rusak atau berada di zona belum aman.
“Untuk penormalan listrik di 2.482 pelanggan ini, kami masih menunggu informasi dari pihak berwenang dan kondisi aman,” sambungnya.
Memang, diakui Adi, upaya pemulihan kelistrikan pasca bencana kali ini, PLN mendapatkan tantangan cukup berat. Seperti beberapa lokasi yang kembali mengalami hujan abu vulkanik sehingga petugas PLN tidak diizinkan masuk.
Untuk itu, Adi menegaskan, PLN akan melakukan pemetaaan pelanggan terdampak erpsi dan merencanakan pekerjaan penormalan. Bahkan untuk daerah yang terputus dari jaringan eksisting, PLN pun membangun jaringan listrik baru.
“Kami telah berhasil membangun jaringan tegangan menengah 20 Kv sepanjang 300 meter yang menghubungkan Penyulang Pronojiwo ke Penyulang Ampel Gading untuk penormalan pelanggan terdampak erupsi,” ungkapnya.
Untuk mempercepat pemulihan listrik di daerah terdampak erupsi Semeru, PLN menerjunkan 124 personel yang dibagi dua tim, yaitu Tim Siaga 53 personel dan Tim Pelaksana Pekerjaan 71 personel.
“Para petugas ini tentunya terus berkoordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jawa Timur untuk memastikan daerah atau zona yang aman dan zona bahaya, serta zona yang bisa dilewati oleh petugas PLN dalam upaya pengecekan instalasi dan penormalan,” ungkapnya lagi.
Tak hanya itu, imbuh Adi, PLN juga telah mengumpulkan genset portable berkapasitas 2,2 sampai 4 Kilo Watt (Kw) sebanyak 8 unit, kapasitas 23 Kw sebanyak 1 unit dari ULP dan UP3 terdekat.
“Kami langsung melakukan langkah pengamanan untuk memastikan zona aman. Kemudian kami menyediakan genset di posko untuk tetap ada aliran komunikasi dan penerangan bagi warga,” tandasnya.
Sementara Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasinya atas kerja keras PLN menormalkan pasokan listrik pasca erupsi di Gunung Semeru.
“Dari kerja keras marathon akhirnya tercatat pukul 00.32 WIB tadi malam 28.041 rumah sudah teraliri, 2.482 masih padam karena tertimbun, rusak berat maupun dalam kondisi kurang aman jika dialiri listrik. Terima kasih kerja keras penuh risiko yang telah dilakukan PLN,” ucap Khofifah. Ozi