FaktualNews.co

Bahaya Omicron, Siloam Hospital: Dunia Kedokteran Masih Mempelajari

Kesehatan     Dibaca : 873 kali Penulis:
Bahaya Omicron, Siloam Hospital: Dunia Kedokteran Masih Mempelajari
Ilustrasi varian Omicron (B.1.1.529). (SHUTTERSTOCK/natatravel)

SURABAYA, FaktualNews.co – Dokter spesialis patologi klinik dari Siloam Hospital Surabaya, dr Diane Lukito Setiawan menyebut, saat ini para peneliti dunia tengah melakukan observasi tentang varian Omicron – varian baru Covid-19.

“Dunia kedokteran dan patologi klinik masih mempelajari. Sifatnya yang cenderung me-reinfeksi cepat pada pasien pasien survivor atau yang pernah terkena paparan Covid-19,” terang Diane, Rabu (8/2/2021).

Untuk memahami lebih jauh varian B.1.1.529 (Omicron), masih kata Diane, sejumlah aspek penelitian pun dilakukan pada tingkat infeksi dan gejala, termasuk efektivitas vaksin dan pengobatan. “Tes diagnostik dilakukan agar upaya pencegahan penyebaran optimal,” katanya.

Selain itu, badan kesehatan dunia (WHO) memberikan sejumlah rekomendasi tindakan untuk negara dan individu, agar melakukan langkah-langkah pencegahan.

RS Siloam sebagai perusahaan di bidang industri layanan kesehatan pun turut berupaya melalui pencegahan dan kerjasama penelitian terhadap varian baru Covid-19 tersebut.

Upaya-upaya yang dilakukan adalah memberikan edukasi secara menyeluruh melalui siaran media sosial.

Diane menjelaskan, secara umum menyampaikan, virus memiliki kemampuan untuk mempertahankan hidupnya melalui sistem mutasi, yaitu dengan meloloskan diri dari sistem imun pada tubuh manusia ataupun antibodi yang didapat melalui vaksinasi.

Hingga saat ini, upaya pencegahan yang paling optimal melalui target vaksinasi dengan dosis penuh tercapai di masyarakat, diiringi pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) secara berkelanjutan.

“Seperti halnya tes PCR masih merupakan ‘golden standard’ dalam mendeteksi virus SarsCov-2 dan beberapa virus lainnya seperti HIV dan hepatitis,” ungkapnya.

“Namun untuk mendeteksi sejumlah varian Covid-19 yang ada, perlu tindakan lanjutan Whole Genome Sequencing (WGS) yang dilakukan pada spesimen dengan hasil PCR positif,” lanjutnya.

Masih kata Diane, mengingatkan akan variasi respons terhadap vaksin, antibodi bahkan paparan Omicron pada setiap manusia memang cenderung berbeda.

“Mekanisme immune escape pada virus (Omicron) ini yang terus diteliti ahli. Untuk sementara, vaksin booster bagi banyak kalangan seperti medis dan kalangan yang rentan, dirasa perlu bahkan penting,” tegasnya.

Transmisinya Lebih Cepat

Sementara Dr dr Allen Widysanto, dokter Spesialis Paru dari RS Siloam Lippo Village menilai, transmisi Omicron, disinyalir beberapa kali lipat lebih cepat dari varian lainnya, dengan kecenderungan yang dirasakan adalah gejala sistemik seperti, pusing dan sakit kepala dibanding gejala repirasi seperti, batuk, pilek hingga hilang penciuman.

“Pada prinsipnya tatalaksana pasien terpapar Covid-19 varian Omicron sama dengan sejumlah varian yang telah muncul sebelumnya. Akan hal tersebut, penelitian dan observasi masih terus berlanjut pada dunia kedokteran khusus nya tentang varian Omicron ini,” ucap Allen.

Seperti contoh di benua Afrika, kata Allen, paparan virus yang terus meningkat dengan presentasi paparan pada anak usia 9-12 tahun cukup tinggi.

Upaya vaksin, dinilai masih efektif meski kesembuhan seorang pasien Covid-19 adalah multi factoral. “Di kesempatan ini saya ikut mengingatkan bahwa vaksin adalah salah satu integral penting,” tandasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Andrian