SURABAYA, FaktualNews.co – Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) segera membangun jembatan darurat menggantikan Jembatan Besuk Kobokan yang terputus akibat erupsi Gunung Semeru.
Menurut Sub Koordinator Hukum dan Komunikasi Publik Balai Jalan Nasional Jatim-Bali Dirjen Bina Marga Kemen PU, Ahsan, sesuai target, rencananya jembatan penghubung Lumajang-Malang tersebut bisa difungsikan dua bulan mendatang.
“Jembatan gantung ini menurut rencana dapat digunakan bagi pejalan kaki dan sepeda motor. Dalam kondisi darurat, jembatan ini dapat dilalui oleh mobil ambulance,” katanya, Rabu (8/12/2021).
Selain membangun jembatan darurat, Ahsan mengaku, pihaknya juga berencana memperbaiki jembatan Besuk Kobokan yang ambruk diterjang erupsi Semeru. Estimasi perbaikan akan berlangsung selama setahun.
Guna menyambung konektivitas yang sempat putus, kata Ahsan, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali telah melakukan langkah-langkah penanganan jalan kabupaten sebagai jalur alternatif.
Lebih lanjut Ahsan menyampaikan, pembangunan jembatan darurat ini merupakan bentuk dukungan Kemen PU dalam upaya tanggap darurat bencana Gunung Semeru seperti diperintahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selain membangun jembatan darurat, pihaknya juga melakukan pembersihan jalan menuju lokasi bencana sebagai akses penyaluran logistik kepada korban terdampak erupsi Semeru.
“Upaya pembersihan material vulkanik masih terus dilakukan, mengingat intensitas hujan di sekitar lokasi cukup tinggi dan membawa lumpur sehingga menutupi badan jalan,” tandasnya.
Dalam aksi tanggap darurat ini, Ahsan merinci, Balai Jalan Nasional Jatim-Bali telah mengerahkan sejumlah alat berat. Meliputi, 1 unit excavator, 2 unit loader, 2 dump truck, 1 water tanker, serta 3 unit pick up ditempatkan di Lumajang dan Malang.
Sekadar diketahui, Jembatan Besuk Kobokan dibangun 1998 dengan bentang sepanjang 192 meter. Jembatan Balok Pelengkung Beton Bertulang Indonesia ini ambruk akibat terjangan material letusan Semeru.