SURABAYA FaktualNews.co – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengingatkan, Gunung Semeru masih mengeluarkan material vulkanik. Ia meminta masyarakat untuk sabar dan tidak mendekati zona merah kalau hanya sekadar untuk berselfie ria.
“Bagi masyarakat yang tidak berkepentingan agar jangan mendekati zona merah karena berbahaya, apalagi kalau cuma untuk sekadar berselfie dan mengambil foto bencana. Lokasi bencana bukan lokasi wisata!” tegas Khofifah di Surabaya, Kamis (9/12).
Tak hanya di zona merah, Khofifah juga meminta masyarakat menghindari arah bukaan kawah di sektor tenggara-selatan, serta mewaspadai awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Semeru. Termasuk potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.
Mantan Menteri Sosial (Mensos) ini kembali menegaskan, jangan sampai demi eksistensi di media sosial, warga mengabaikan keselamatan diri. Selain awan panas guguran Semeru yang masih berpotensi terjadi, tingginya curah hujan di kawasan Semeru juga dihawatirkan berpotensi menimbulkan banjir lahar dingin.
“Daripada berselfie ria di lokasi bencana, baiknya berempati dengan menghimpun dan menyalurkan bantuan atau mendoakan para korban bencana yang sampai saat ini ada yang masih hilang belum diketemukan,” imbaunya.
Khofifah mengatakan, Pemprov Jatim bersama Pemkab Lumajang, TNI-Polri, BNPB, dan segenap relawan terus berupaya untuk memberikan pelayanan kepada para penyintas secara optimal.
Terkait proses relokasi pemukiman warga terdampak, saat ini dalam proses identifikasi lokasi, yang semua opsinya terkonfirmasi milik Perhutani.