FaktualNews.co

Heboh Awan Merah Disertai Kilat di Langit Mojokerto, Begini Penjelasn BMKG

Peristiwa     Dibaca : 1512 kali Penulis:
Heboh Awan Merah Disertai Kilat di Langit Mojokerto, Begini Penjelasn BMKG
FaktualNews.co/lutfi hermansyah
Tangkapan layar video munculnya awan Cumulonimbus yang terlihat di Kecamatan Trawas, Senin (13/12/2921) .

MOJOKERTO , FaktualNews.co – Warga Mojokerto dihebohkan dengan penampakan awan besar berwarna hitam dan merah disertai kilat di langit, tepat di atas Gunung Arjuno, sekitar pukul 17.45 WIB, Senin (13/12/2021).

Awan tersebut itu selain menghebohkan juga menjadi tontonan warga di Kecamatan Pacet dan Trawas. Ada yang mengira itu asap yang muncul dari Gunung Penanggungan Dan Gunung Arjuno.

“Tebal sekali awannya, saya kira asap dari gunung Penanggungan, terlihat kilat seperti petir juga,” kata Randi, warga Kecamatan Pacet.

Sejumlah warga juga mengabadikan hal tersebut dengan kamera telpon genggam dan membagikannya melalui WhatsApp Group. Hingga kemudian viral di media sosial.

Selain di Mojokerto, fenomena awan tersebut juga terlihat di sejumlah wilayah. Di antaranya Malang dan Pasuruan.

Merespon kejadian itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Klas I Juanda Surabaya melalui akun Instagram resminya menjelaskan awan tersebut merupakan fenomena yang biasa terjadi. Yakni munculnya awan Comulonimbus.

“Kami dari BMKG Jawa timur setelah melihat, memantau, dan menganalisis dari beberapa data yang kami punya, dapat kami sampaikan kejadian tersebut adalah Fenomena awan yang terlihat berwarna merah, merupakan hal yang biasa terjadi,” tulis postingan akun BMKG Juanda.

Dijelaskan, hal tersebut merupakan contoh fenomena optik atmosfer. Warna kemerahan pada awan dan langit di sekitarnya dikarenakan adanya pembiasan cahaya matahari oleh partikel-partikel di atmosfer, sehingga menghasilkan energi yang rendah, gelombang panjang, dan memunculkan warna kemerahan.

Semakin rendah posisi matahari dari garis cakrawala, maka semakin rendah pula cahaya merah yang dicapai. Fenomena langit kemerahan ini biasanya memang terjadi pada sore menjelang malam hari.

“Pada sore menjelang malam teramati dari radar BMKG Juanda terpantau banyak pertumbuhan awan Cumulonimbus di sekitar lokasi pada video. Awan Cumulonimbus satu-satunya jenis awan yang dapat menghasilkan petir. Sambaran kilat dari awan ini menambah cahaya kemerahan dari langit tersebut,” urainya.

BMKG Juanda mengimbau masyarakat agar tidak panik dan mencari informasi yang valid.

“Tetap selalu memantau dan mncari informasi yang valid sehingga terhindar dari isu-isuyang tidak bertanggung jawab. Terimakasih,” imbaunya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah