FaktualNews.co

Peresmian Trotoar Jalan KH Wahid Hasyim Jombang Picu Kerumunan, Direktur LInK : Sembrono

Event     Dibaca : 989 kali Penulis:
Peresmian Trotoar Jalan KH Wahid Hasyim Jombang Picu Kerumunan, Direktur LInK : Sembrono
FaktualNews.co/Diana Kusuma/
Caption : Kerumunan saat CFN peresmian revitalisasi trotoar Jalan KH Wahid Hasyim

JOMBANG, FaktualNews.co – Peresmian revitalisasi trotoar sepanjang Jalan KH Wahid Hasyim, Jombang, dengan car free night (CFN) Minggu malam (12/12/202) yang memicu kerumunan masih dalam pandemi Covid-19, dinilai sembrono.

Direktur LInK (Lingkar Indonesia untuk Keadilan), Aan Anshori mengungkapkan kekagetannya atas kejadian kerumunan yang terjadi saat CFN peresmian trotoar tersebut.

“Aku masih melihat begitu banyak kerumunan yang mengagetkan, begitu banyak kerumunan seperti di foto-foto itu, memang orang memakai masker namun beberapa orang terdeteksi tidak memakai masker atau tidak memakai masker dengan benar,” tuturnya, Senin (13/12/2021).

Atas kondisi tersebut, Aan menyayangkan kegiatan yang ada, bahwa Pemkab seolah abai dengan mempertimbangkan pembatasan-pembatasan di saat kondisi pamdemi Covid-19.

“Maksudku begini ya, aku mengapresiasi kegairahan Bupati untuk melakukan perayaaan revitalisasi itu, tetapi mbok ya jangan sembrono. Saat ini kan masih ada pembatasan-pembatasan, misalkan distancing, kemudian masker, dan juga interaksi masih ada pembatasan,” ungkapnya.

“Dan aku tidak melihat bahwa kerumunan yang terjadi saat perayaan CFN taat pada aturan itu. Menurutku sih Bupati sembrono, nanti misalkan angka covid-19 meledak nanti bingung,” imbuhnya.

Aan juga menyinggung soal sisa perayaan dengan bentuk sampah yang ditemukan usai CFN peresmian trotoar tersebut di pagi hari dan berharap Bupati Jombang turut membatu Presiden Jokowi mengenai penanganan covid-19.

“Aku tidak tahu, aku tidak ikut dalam acara tersebut, aku hanya melihat sisa-sisa perayaan dari pesta, seperti sampah dimana-mana, dan bekas tenda di sekitar Kebonrojo. Maksudku begini bisakah Bupati ini dapat membantu Presiden Jokowi untuk tidak membikin hal yang membuat kegaduhan dan meledaknya korban covid-19,” katanya.

Direktur LInK yang juga aktifis Gus Durian ini lebih jauh mempertanyakan apakah kondisi masyarakat yang berkerumun telah menjalani aturan protokol kesehatan yang ketat.

“Aku juga mempertanyakan apakah masyarakat yang ikut tadi malam untuk masuk ke lokasi mereka di tes suhu badan gak, kalau tidak itu akan menjadi masalah. Kedua apakah masyarakat yang masuk menggunakan aplikasi pedulilindungi? Kalau tidak menurutku itu ngawur, tidak memberi contoh yang baik,” jelasnya.

Dirinya berharap seharusnya penggunaan aplikasi pedulilindungi dalam sebuah kegiatan dengan massa yang banyak, dilakukan Pemkab sebagai upaya pencegahan penyebaran covid-19.

“Harusnya dibudayakan, tradisikan untuk menggunakan aplikasi pedulilindungi supaya pemerintah tahu orang ini sudah vaksin belum, jejak atau tracing kemana darimana bisa diketahui, jangan sembrono lagi, kalau sembrono nanti susah,” tandas Aan memungkasi.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Mufid